Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok ketersediaan daging komoditas hewani cukup setelah dilakukan pemantauan sejak H-7 sampai dengan pasca hari raya Idulfitri 2021.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan stok hewani masih tersedia meskipun menjelang Idul Fitri terjadi peningkatan pemotongan di Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R). Ketersediaan daging pada bulan Mei tercatat sebanyak 19.388,13 ton.
Peningkatan pemotongan terjadi di beberapa RPH-R, misalnya di PD. Dharma Jaya, Jakarta Timur pada H-3 Idulfitri sebanyak 100-200 ekor yang terdiri atas 90 persen sapi jenis brahman cross dan 10 persen sapi lokal.
Pada masa selain Idulfitri, PD. Dharma Jaya yang telah memiliki sertifikat NKV dan sertifikat halal tersebut hanya melakukan pemotongan sapi antara 60-70 ekor per hari berupa sapi jenis Brahman Cross.
Adapun, untuk sumber sapi lokal berasal dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat. Sementara untuk sapi jenis Brahman Cross berasal dari wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
"Sampai dengan H-5 Idulfitri, pemotongan di RPH-R PD. Dharma Jaya telah mencapai sebanyak 176 ekor yang terdiri dari 137 ekor Brahman Cross dan 39 ekor sapi lokal," ujar Nasrullah dalam siaran pers, Senin (17/5/2021).
Baca Juga
Nasrullah mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan populasi sapi lokal. Terkait dengan upaya tersebut, setiap RPH-R diimbau tidak melakukan pemotongan kepada sapi betina produktif di RPH.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma’arif menambahkan pemerintah juga menjamin produk pangan segar asal hewan memenuhi persyaratan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) di RPH-R jelang, saat dan pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, ujarnya, terus melaksanakan kegiatan pengawasan terpadu bersama dengan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Jabodetabek.
Koordinasi juga dilakukan dengan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Kementerian Agama terhadap unit usaha RPH-Ruminansia di wilayah Jabodetabek.
"Pengawasan di RPH-R ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan pemotongan di RPH dapat tetap terlaksana dengan memenuhi persyaratan teknis, sehingga daging yang dihasilkan tetap terjamin keamanan, kesehatan, keutuhan dan kehalalannya," jelas Syamsul.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan dalam memenuhi ketersediaan daging nasional kementerian tidak hanya mengandalkan impor, melainkan memaksimalkan produksi daging dalam negeri.
"Dari 11 komoditi yang ada, Bapak Presiden minta betul-betul harus di cek dan dikontrol, tidak hanya data, tetapi kita harap ketersediaan pangan itu betul-betul ada riil di lapangan, dari prognosa atau perkiraaan yang ada," jelasnya.