Bisnis.com, JAKARTA — PT Chevron Pacific Indonesia telah mengebor 55 sumur di Blok Rokan jelang alih kelola.
Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur PT Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak menjelaskan program pengeboran di Blok Rokan terus berjalan untuk menjaga tingkat produksi.
Sejak dimulai akhir Desember 2020 lalu, hingga saat ini PT CPI berhasil mengebor 55 sumur, termasuk di antaranya 11 sumur konversi, dengan mengoperasikan enam rig pengeboran dan satu rig konversi.
Proses pengadaan rig tambahan sedang berjalan untuk memenuhi target pengeboran 192 sumur di Blok Rokan oleh PT CPI dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun ini.
”Kami terus berkoordinasi intensif dengan SKK Migas dan PHR agar program pengeboran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Kolaborasinya sangat solid karena semua pihak memiliki semangat dan komitmen yang sama,” kata Albert dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).
Sementara itu, untuk proses terminasi, CPI telah melengkapi dokumen PSC termination checklist provisional pada 25 Februari 2021. Kemudian pelaporan aset sudah mencapai 81 persen, di mana sekitar 109.000 aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan. Penutupan laporan proyek mencapai 70 persen, atau sekitar 2.940 laporan yang sudah selesai.
Sebagai bagian dari pemantauan, saat ini tengah berlangsung proses verifikasi dan validasi (V&V) data eksplorasi dan eksploitasi Blok Rokan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas. Proses V&V dilakukan terhadap sekitar satu juta item dokumen cetak, media magnetik dan optikal, serta sampel batuan. Prosesnya diperkirakan tuntas pada bulan ini.
”Tim CPI terus bekerja keras untuk mewujudkan proses terminasi dan transisi yang selamat, andal, dan lancar. Blok Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional,” ungkapnya.
Albert menuturkan, CPI juga berupaya memastikan kesiapan para pegawainya. Adapun pihaknya telah menyerahkan seluruh data kepegawaian dan organisasinya kepada SKK Migas.
Seiring dengan alih kelola Blok Rokan, hampir seluruh pegawai CPI akan beralih status kepegawaian ke operator yang baru.
Dalam menyiapkan para pegawainya, CPI telah menyiapkan kapabilitas organisasi, menggelar berbagai forum komunikasi maupun program pembekalan, di antaranya persiapan teknis transisi, pengembangan mental yang positif menghadapi perubahan, hingga pengelolaan finansial.
”Kinerja Blok Rokan yang kokoh selama ini tidak lepas dari faktor sumber daya manusia di belakangnya, yakni para pegawai dengan keahlian, budaya dan etos kerja yang telah tertanam. Kami optimistis bahwa mereka akan mampu mempertahankan kinerja Blok Rokan dan dapat berkontribusi signifikan bagi perusahaan yang baru,” tegas Albert.