Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Fatalitas Kecelakaan Jalan Tol, Begini Cara Kemenhub

Menhub Budi Karya menggandeng Basarnas dan Jasa Marga untuk menekan fatalitas kecelakaan di jalan non-tol dan jalan tol.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR,  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan untuk menekan angka fatalitas kecelakaan di jalan tol hingga 0 persen baik di jalan raya non-tol maupun di jalan tol bekerja sama dengan Basarnas dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Basarnas dan Jasa Marga melakukan simulasi-simulasi penanganan dan pertolongan kecelakaan di jalan tol agar keterampilan para petugas semakin meningkat. Menurutnya tidak mungkin dapat dilaksanakan penyelamatan tanpa keterampilan yang baik.

“Pemerintah secara jangka panjang menargetkan untuk menekan fatalitas kecelakaan di jalan raya hingga 0 persen pada 2035. Untuk jalan tol, kami harap dapat dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek yaitu di tahun 2024 diharapkan sudah 0 persen,” ujarnya, Senin (10/5/2021).

Menhub menjelaskan target tersebut merupakan upaya yang tidak mudah. Oleh karena itu, dia meminta kolaborasi yang baik dan konsisten antar instansi baik dari Basarnas, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Ditjen Perhubungan Darat dan tentu operator seperti PT Jasa Marga, untuk terus melatih keterampilan melakukan penanganan dan pertolongan darurat, khususnya di jalan tol.

Kerja sama antara Basarnas dan Jasa Marga meliputi pengintegrasian komunikasi dan informasi antara Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dengan Basarnas terkait pertolongan dan penanganan darurat kecelakaan, agar korban dengan fatalitas tinggi dapat segera diselamatkan.

Dalam simulasi yang dilaksanakan di dua titik, yakni Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) KM 39, dan Jalan Tol Jagorawi KM 19, para petugas dari Basarnas dan Jasa Marga mensimulasikan penanganan dan pertolongan korban kecelakaan di jalan tol, dengan menggunakan helikopter untuk mengevakuasi korban kecelakaan. Dari simulasi tersebut, akan dihitung target kecepatan waktu penanganan dan pertolongan korban kecelakan di jalan tol.

Menhub menegaskan korban kecelakaan di jalan membutuhkan suatu penanganan khusus dan harus dilakukan sesuai prosedur dan tata cara penanganan dan pertolongan yang berlaku, agar tidak terjadi kesalahan yang bisa berakibat fatal bagi korban kecelakaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper