Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan peninjauan terhadap level standar pelayanan minimum (SPM) Jalan Tol Tanggerang-Merak dan Jalan Tol Tran Sumatra (JTTS) dari Bakauheni sampai Palembang, yakni Bakauheni—Terbanggi Besar, Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, dan Terbanggi Besar—Kayu Agung.
Seperti diketahui, jalan tol tersebut akan melakukan penyesuaian tarif pada semester II/2021. Adapun, pemenuhan SPM merupakan syarat utama penyesuaian tarif yang dilakukan setiap 2 tahun sekali tersebut.
"Secara keseluruhan kondisi jalan tol sudah baik dan sudah dilakukan perbaikan pada lubang-lubang yang ada di jalan tol. Namun, [masih] ada beberapa titik yang diperlukan perbaikan total," kata Sekretaris BPJT Triono Junuasmono dalam laman resmi BPJT yang dikutip Senin (10/5/2021).
Triono berujar tahap pertama perbaikan permanen yang dimaksud adalah melakukan kajian untk menentukan metode yang tepat pada awal Mei 2021. Setelah itu, pengerjaan perbaikan jalan baru dilakukan pada Juni-September 2021.
Selain pegecekan kondisi jalan, Triono juga memeriksa kondisi rest area sebagai salah satu komponen SPM. Pengecekan yang dimaksud adalah kebersihan toilet dan dukungan terhadap pelaku UMKM.
Jalan Tol Tanggerang-Merak saat ini dioperasikan oleh Astra Infra Toll Road, sedangkan empat ruas JTTS di bagian selatan Pulau Sumatra dioperasikan PT Hutama Karya (Persero). Kelima ruas tol tersebut dijadwalkan melalui penyesuaian tarif pada tahun ini.
Sejauh ini, pemerintah telah menyesuaikan 10 ruas jalan tol pada kuartal I/2021. Sementara itu, akan ada 4 ruas jalan tol yang disesuaikan pada kuartal II/2021.
Dengan kata lain, akan ada 17 ruas jalan bebas hambatan yang akan mendapatkan penyesuaian tarif. Adapun, penyesuaian tol terbanyak akan terjadi di kuartal IV/2021 atau sebanyak 14 ruas jalan tol.
Astra Infra secara total akan melakukan penyesuaian tarif pada lima dari tujuh ruas tol perseroan. Adapun, empat ruas yang akan disesuaikan pada semester II/2021 adalah jalan tol Tangerang—Merak, Semarang—Solo, Surabaya—Mojokerto, dan Kunciran—Serpong.
"Beberapa ruas tol Astra Infra yang jatuh tempo penyesuaian tarif pada 2021 ada di klaster I, III, dan IV. Kami berharap untuk pemerintah secara konsisten mengawal proses pennyesuaian tarif ini sehingga sesuai dengan jadwal pelaksanaannya," kata CEO Tollroad Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiyono kepada Bisnis.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan pihaknya akan mengikuti arahan BPJT terkait proses penyesuaian tarif tersebut.
Adapun, Tjahjo berujar regulator sedang mengevaluasi standar pelayanan minimum (SPM) jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar. Tjahjo menyampaikan perseroan akan segera melakukan penyesuaian tarif ruas Bakauheni—Terbanggi Besar setelah BPJT menilai SPM ruas tersebut telah terpenuhi.
Penyesuaian tarif sebuah jalan tol dilakukan setiap 2 tahun sekali jika dinilai memenuhi SPM beberapa saat sebelum tenggat waktu penyesuaian tarif. Adapun, peningkatan tarif tersebut berdasarkan jumlah inflasi provinsi tempat tol tersebut beroperasi selama 2 tahun terakhir.
"Penyesuaian tarif tol diharapkan dapat menciptakan iklim investasi bisnis jalan tol yang kondusif dan secara tidak langsung dapat menjamin untuk menjaga dan meningkatkan level of service badan usaha jalan tol [BUJT]," katanya kepada Bisnis.
