Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Saran Kadin agar Penerapan TKDN Maksimal

Pemerintah menargetkan mulai tahun ini TKDN bisa mencapai 35 persen dan mencapai level 80 persen hingga 2030.
Industri logam di Jawa Tengah. /ANTARA
Industri logam di Jawa Tengah. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai kebijakan tingkat kandungan dalam negeri atau TKDN dapat dicapai secara optimal apabila dilakukan prekondisi dan kebijakan pendukung.

Ketua Komite Tetap Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi Kadin Indonesia I Made Dana Tangkas mengatakan prekondisi yakni persiapan dan startegi yang matang serta konsisten dalam menjalankannya.

Menurutnya, jika menilik data Kementerian Perindustrian per Maret 2021 jumlah sertifikat TKDN yang masih berlaku berjumlah 5.091 dari 13.352 kelompok barang yang ada.

"Untuk itu perlunya menempatkan TKDN sebagai salah satu bagian dari keseluruhan pembangunan industri nasional yang meliputi kebijakan penanaman modal dalam mendorong investasi yang menghasilkan bahan baku, kebijakan pendalaman industri, dan SDM," katanya dalam webinar, Kamis (29/4/2021).

Apalagi, dia menambahkan, saat ini pemerintah mendorong pengembangan industri berkelanjutan untuk mendukung TKDN. Dia mencontohkan, pada percepatan program kendaraan listrik.

Dalam peta jalannya, pemerintah menargetkan mulai tahun ini TKDN bisa mencapai 35 persen dan terus bertambah hingga 2030 minimum TKDN di level 80 persen. Untuk itu, agar tercapai target tersebut peran pemerintah sangat penting di sini.

"Antara lain dalam mempertegas dan mensosialisasikan besaran TKDN bagi setiap industri, meningkatkan standar TKDN untuk sektor strategis, memberikan insentif bagi produsen barang yang selama ini didapat dari impor, dan memberikan kemudahan akses bagi industri untuk memperoleh bahan baku," ujar Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper