Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Kuat Menteri Investasi, Bahlil Pernah Jadi Penjual Koran hingga Supir Angkut

Pengusaha tersebut lahir di Banda, Maluku dan sempat menempuh sekolah dasar di Banda, sebelum akhirnya pindah ke Papua. Bahkan, dia pernh hidup susah sebelum menjadi pengusaha.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik sejumlah menteri baru pada Rabu (28/4/2021) sore ini.

Santer terdengar, nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang akan diangkat sebagai Menteri Investasi.

Sebelum menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil aktif sebagai ketua Hipmi. Pengusaha tersebut lahir di Banda, Maluku dan sempat menempuh sekolah dasar di Banda, sebelum akhirnya pindah ke Papua. 

“44 tahun lalu, seorang bayi laki-laki lahir di Desa Gunung Api Utara, di kampung Batu Angus. Bayi tersebut menyelesaikan sekolah dasar di Banda, lanjut ikut orang tua di Papua," ujarnya dalam suatu kesempatan.

Dia pun mengatakan bahwa dirinya pernah menjadi kondektur dan supir angkot sebelum menapaki karirnya.

"Bertransformasi dari hidup susah, pernah menjadi kondektur dan supir angkot, lalu bisa menjadi Ketua Umum Hipmi, yang baru kali itu berasal dari Timur. Kini, 44 tahun kemudian, dipercaya oleh Bapak Presiden untuk mengemban amanah menjadi Kepala BKPM. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan,” jelas Bahlil. 

Bahlil mengungkapkan menjadi pengusaha harus anak orang kaya, anak pejabat, atau anak yang tinggal di Jakarta.

"Bapak dan Ibu saya bukan orang Jakarta, bukan juga pejabat dan bukan dari keluarga yang kaya. Ketika SD, saya harus pikul kelapa dari gunung api untuk membiayai uang sekolah saya. Ketika saya melanjutkan sekolah ke Papua, saya berjualan kue dari rumah ke rumah, dari hasil yang Ibu saya buat. Saya juga pernah menjual koran, menjadi kondektur dan sopir angkot. Tapi saya tidak pernah malu,” ungkap Bahlil.

Dia menambahkan untuk menjadi pengusaha yang dibutuhkan untuk modal sekarang bukan uang tapi cara berpikir. Selama setahun lebih menjabat sebagai Kepala BKPM, Bahlil fokus untuk membereskan investasi mangkrak. Menurutnya, hal tersebut adalah mandat dari Presiden Jokowi.

Dia mengungkapkan realisasi penanganan investasi mangkrak mencapai Rp 517,6 triliun pada kuartal I/2021. Adapun, total investasi mangkrak yang perlu dibereskan oleh BKPM mencapai Rp708 triliun.

"Investasi mangkrak totalnya Rp708 triliun, sekarang sudah tereksekusi Rp517,6 triliun. Setara dengan 73 persen," kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper