Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Sebut Keseimbangan Ekonomi dan Kesehatan RI Sudah Bagus

Jokowi menilai keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan di Indonesia saat ini sudah cukup bagus dan meminta seluruh pihak untuk terus menjaga kondisi ini.
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi Covid/19 massal kepada pedagang dan pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Senin 1 Maret 2021 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingnya keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Dia menilai keseimbangan antara keduanya saat ini sudah cukup bagus dan meminta seluruh pihak untuk terus menjaga kondisi ini.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual, Senin (26/4/2021).

“Bapak Presiden juga mengingatkan bahwa keseimbangan yang sudah ada sekarang sudah bagus, keseimbangan dari sisi kesehatan dan sisi ekonominya,” kata Menkes seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Menurutnya, saat ini indikator kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun sehingga angka kesehatan mulai menunjukkan laju positif. Kondisi ini disertai dengan mulai bergeliatnya perekonomian di dalam negeri.

“Pesan dari Bapak Presiden jangan diubah-ubah lagi, jangan diambil kebijakan, jangan sampai mengambil perilaku yang mengubah keseimbangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, masyarakat diminta tetap menjaga keseimbangan ini dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, menerima vaksin Covid-19 serta menjalankan ketentuan pada pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Di sisi lain, Menkes meminta masyarakat tidak terlalu euforia menanggapi vaksinasi selama ini. Pasalnya, vaksin hanya meningkatkan imunitas tubuh dan potensi terinfeksi Covid-19 tetap ada.

Dia mengingatkan kejadian di India. Menurutnya, selain terdeteksi varian Covid-19 jenis baru yakni B117 dan mutasi lokal B1617, melonjaknya kasus di negara itu juga disebabkan mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan.

Pemerintah telah menangguhkan pemberian visa kunjungan dan visa tinggal terbatas dari India. Indonesia juga menolak masuk orang asing yang memiliki sejarah 14 hari terakhir pernah di India.

Adapun, WNI dari India tetap diizinkan masuk ke Indonesia. Akan tetapi mereka diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan pemeriksaan kesehatan termasuk menjalani karantina selama 14 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper