Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Bytedance Ltd., induk media sosial TikTok, untuk melakukan penawaran umum perdana telah ditunda karena perusahaan berusaha untuk memenuhi tuntutan peraturan dari China dan Amerika Serikat.
Dilansir Bloomberg, Minggu (25/4/2021), mengutip sumber yang enggan disebutkan namanya, pemilik aplikasi video Douyin yang populer di China itu menghadapi kesulitan dalam menemukan struktur bisnis yang dapat menyenangkan Beijing dan Washington.
Salah satu tantangan utama terletak pada pemisahan operasi Douyin yang berbasis di China dari operasi global TikTok mengingat kedua aplikasi memiliki algoritme yang sama.
Seorang pejabat pemerintah yang berbasis di Beijing dan terlibat dalam pengaturan ByteDance mengatakan IPO harus ditunda karena ketegangan antara AS dan China. ByteDance dan TikTok menolak berkomentar.
Setelah berminggu-minggu spekulasi bahwa penawaran umum semakin dekat, startup paling berharga di dunia itu mengatakan pada Jumat (23/4/2021) bahwa mereka saat ini tidak memiliki rencana untuk melakukan IPO.
Perusahaan menambahkan bahwa mereka telah melakukan studi yang cermat dan menyimpulkan bahwa Bytedance belum memenuhi persyaratan pencatatan untuk saat ini.
Baca Juga
ByteDance yang berbasis di Beijing telah bekerja dengan penasihat pada beberapa aset domestik andalannya seperti Douyin, agregator berita Toutiao dan platform video Xigua yang dapat mengumpulkan miliaran dolar.
Perusahaan bulan lalu mempekerjakan kepala keuangan pertamanya, Chew Shou Zi, yang mengawasi IPO Xiaomi Corp. sebagai kepala keuangan lebih dari dua tahun lalu. Penunjukan itu memicu spekulasi atas rencana raksasa media sosial itu untuk go public. Valuasi perusahaan telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, dengan saham berpindah tangan di pasar sekunder dengan penilaian lebih dari US$250 miliar.
Aplikasi berbagi video TikTok, yang sangat populer di AS, telah menjadi sumber ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia, dengan Washington mengklaim itu adalah potensi ancaman keamanan jika aplikasi tersebut digunakan untuk propaganda atau jika pemerintah China menggunakan data yang dikumpulkan untuk mengumpulkan profil warga AS.
Mantan Presiden AS Donald Trump berusaha melarang penduduk AS berbisnis dengan TikTok tetapi upaya itu gagal di pengadilan. ByteDance juga berada di bawah tekanan untuk menjual operasinya di AS dan mencapai kesepakatan dengan perusahaan Amerika termasuk Oracle Corp. dan Walmart Inc. tahun lalu. Proses itu kini ditahan karena pemerintahan Biden tengah meninjau kebijakannya terhadap China.