Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi memprediksi adanya penurunan jumlah konsumsi bahan bakar minyak di sepanjang jalur mudik yang biasa dilalui masyarakat pada saat Lebaran 2021.
Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Alfons Simanjuntak mengatakan selain jalur mudik, penurunan konsumsi BBM bakal terjadi di daerah-daerah tujuan wisata. Namun, secara keseluruhan penurunan konsumsi BBM akan terjadi secara merata.
"Prediksi dari kami sehubungan dengan larangan perjalanan dari pemerintah, maka konsumsi BBM akan mengalami penurunan," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).
Berdasarkan data BPH Migas, sepanjang kuartal I/2021 pertumbuhan jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) yakni solar tercatat lebih rendah dibandingkan dengan realisasi penyaluran pada kuartal I/2020.
Pada tahun ini, penyaluran JBT cenderung berfluktuasi mulai dari Januari yang tercatat 1,18 juta kiloliter (kl) dan turun sebesar 5,5 persen pada Februari menjadi 1,11 juta kl, dan kembali meningkat sebesar 11 persen pada Maret menjadi 1,31 juta kl.
Sementara itu, penyaluran jenis BBM khusus penugasan (JBKP) sepanjang kuartal I/2021 tercatat lebih rendah sebesar 54 persen jika dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama tahun lalu.
Penyaluran tertinggi pada tahun ini tercatat pada Januari sebesar 470.000 kl, sedangkan penyaluran terendah tercatat pada Februari dengan realisasi sebesar 410.000 kl.
"Mengingat porsi JBT dan JBKP sebesar 46 persen—49 persen BBM nasional, dan kondisi menjelang hari raya IdulFitri 2021, dengan terdapat pelarangan mudik lebaran serta masifnya vaksinasi Covid-19, maka berdasarkan data, kemungkinan pertumbuhan konsumsi BBM relatif konstan," ungkapnya.