Bisnis.com, JAKARTA — Ultium Cells LLC, perusahaan patungan LG Energy Solution dan General Motors, mengumumkan investasi lebih dari US$2,3 miliar setara dengan Rp33,35 triliun untuk membangun pabrik kedua di Amerika Serikat, yang berlokasi di Tennessee, yang memproduksi sel baterai kendaraan listrik.
Seperti dikutip dari kantor berita Yonhap, Sabtu (17/4/2021), usaha patungan antara LG dan GM bernama Ultium Cells itu akan membangun pabrik AS keduanya dengan kapasitas tahunan 35 gigawatt-jam, serupa dengan yang pertama sedang dibangun di Ohio.
"Dengan pembangunan pabrik usaha patungan tersebut, LG Energy Solution telah mendapatkan tambahan kapasitas produksi baterai EV [electric vehicle] di AS dan akan secara aktif menargetkan pasar EV AS yang berkembang pesat," kata LG Energy dalam sebuah pernyataan.
Pabrik Tennessee akan memiliki kapasitas tahunan 35 gigawatt-jam ketika dibuka pada akhir 2023, yang cukup untuk menyediakan paket baterai untuk lebih dari 500.000 kendaraan listrik, kata perusahaan Korsel itu.
LG Energy mengatakan dalam arahan peraturan pada hari Jumat (16/4/2021) bahwa mereka dan GM masing-masing akan menginvestasikan US$933,5 juta untuk jalur produksi baterai hingga 2023.
Pembangunan pabrik baterai EV yang direncanakan datang ketika GM berencana untuk menghentikan mobil mesin pembakaran internal pada 2035 dan menetapkan tujuan untuk menawarkan 30 model all-electric pada pertengahan dekade ini, yang akan membutuhkan pasokan baterai EV yang stabil.
LG Energy saat ini mengoperasikan pabrik baterai lithium-ion di Michigan dan sedang membangun pabrik baru di Ohio melalui Ultium Cells, yang akan selesai pada 2022.
Produsen baterai nomor dua di dunia itu mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya berencana untuk menginvestasikan lebih dari 5 triliun won untuk memperluas kapasitas produksi baterai AS pada 2025, termasuk skema untuk membangun setidaknya dua pabrik baru.
LG Energy berjanji untuk meningkatkan bisnis baterai EV-nya di AS setelah baru-baru ini mencapai kesepakatan tentang tuntutan rahasia dagang selama dua tahun atas teknologi baterai mobil listrik. Saingannya yang lebih kecil, SK Innovation Co. setuju untuk membayar 2 triliun won kepada LG Energy.