Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Sillicon Valley ala Indonesia Patut Ada, Ini Alasan Utamanya

Dibangunnya Bukit Algoritma sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pengembangan teknologi dan industri 4.0 tentu memiliki berbagai manfaat. Yang utama adalah menciptakan lapangan kerja.
Presiden Joko Widodo mengunjungi markas Facebook di Menlo Park, Silicon Valley. Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi disambut Mark Zuckerberg/Facebook
Presiden Joko Widodo mengunjungi markas Facebook di Menlo Park, Silicon Valley. Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi disambut Mark Zuckerberg/Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah membangun pusat inovasi dan riset digital di Sukabumi, Jawa Barat. Proyek yang diberi nama Bukit Algoritma layaknya Silicon Valley di Amerika Serikat ini sudah selayaknya ada di Tanah Air.

Direktur Program Indef Eshter Sri Astuti mengatakan bahwa nilai kapasitas inovasi dan kesiapan teknologi Indonesia saat ini masih rendah.

Berdasarkan data World Intelectual Property Organization 2017-2020, Tanah Air berada di peringkat 80 dari 131 negara dalam hal dukungan infrastruktur fisik, teknologi informasi dan komunikasi, serta keberlanjutan ekologis.

“Indonesia ada di peringkat ke 92 dalam hal sumber daya manusia dan penelitian. Masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand terutama dalam komponen pendidikan dasar, pendidikan tinggi, dan research and development [riset dan pengembangan],” katanya pada diskusi virtual, Kamis (15/4/2021).

Bukan hanya itu, Eshter menjelaskan bahwa berbagi pengetahuan (knowledge sharing), jaringan inovasi antarlembaga penelitian pemerintah dan swasta, serta hasil teknologi (technology outputs) Indonesia juga masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand. Masih mengacu pada data yang sama, ada di peringkat 71.

Dibangunnya Bukit Algoritma sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pengembangan teknologi dan industri 4.0 tentu memiliki berbagai manfaat. Yang utama adalah menciptakan lapangan kerja.

“Lalu menarik investasi terutama pada pengembangan teknologi kenaikan kompetensi dan inovasi input output produksi, serta kemudahan sharing knowledge dan masifnya inovasi,” jelas Eshter.

Sillicon Valley ala Indonesia merupakan proyek di atas lahan seluas 888 hektare yang berlokasi di Cikidang dan Cibadak Sukabumi ini. PT Amarta Karya (Persero) dipercaya sebagai mitra infrastruktur pembangunan Bukit Algoritma.

Untuk tahap awal pembangunan selama tiga tahun ke depan, nilai total proyek diperkirakan bakal menghabiskan 1 miliar euro (setara Rp18 triliun).

Dana sebesar itu digunakan antara lain untuk peningkatan kualitas ekonomi 4.0, peningkatan pendidikan dan penciptaan pusat riset dan development untuk menampung ide anak bangsa terbaik demi Indonesia bangkit, serta meningkatkan sektor pariwisata di kawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper