Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Survei Penjualan Eceran memperkirakan kinerja penjualan eceran pada kuartal I/2021 akan terkontraksi lebih dalam dari perkiraan sebelumnya.
“Indeks Penjualan Eceran triwulan I/2021 diprakirakan sedikit menurun menjadi -17,2 persen secara tahunan dari -16,8 persen,” tulis BI dalam laporan survei tersebut, Senin (12/4/2021).
Indikasi penurunan kinerja penjualan eceran pada kuartal I/2021 disebabkan oleh menurunnya penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, peralatan informasi dan komunikasi, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Permintaan yang masih tertahan pada kuartal I/2021 juga sejalan dengan berlanjutnya penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Jawa dan Bali, yang kemudian diperluas ke lima daerah.
Di samping itu, responden juga menyatakan bahwa keadaan musim atau cuaca yang kurang mendukung juga menyebabkan penurunan penjualan eceran pada kuartal pertama tahun ini.
Pada Februari 2021, BI mencatat penjualan eceran mengalami penurunan sebesar -18,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih dalam dari bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -16,4 persen yoy.
Baca Juga
Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh penurunan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -9,8 persen yoy. Penurunan tertinggi terjadi di Banjarmasin, makassar, dan manado, yang masing-masingnya mengalami kontraksi sebesar -26,5 persen, 7,7 persen, -8,4 persen yoy.