Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Refocusing Bidang Kepelabuhanan Paling Besar

Kemenhub memastikan kegiatan transportasi laut bidang kepelabuhanan terdampak refocusing anggaran paling besar.
Kapal Roro KMP Ferrindo 5 sandar di Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban, Subang, Minggu (10/1/2021). Kapal ini jadi jenis Roro pertama yang bersandar dan melayani lintasan Patimban, Subang-Panjang, Lampung./Bisnis-Rinaldi M Azka
Kapal Roro KMP Ferrindo 5 sandar di Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban, Subang, Minggu (10/1/2021). Kapal ini jadi jenis Roro pertama yang bersandar dan melayani lintasan Patimban, Subang-Panjang, Lampung./Bisnis-Rinaldi M Azka

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub turut memangkas anggaran sejumlah program kerja di Tahun Anggaran (TA) 2021 lantaran adanya pandemi Covid-19.

Salah satu yang terdampak refocusing paling besar adalah kegiatan transportasi laut bidang kepelabuhanan dan penunjang teknis. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (6/4/2021).

"Di bidang kepelabuhanan itu ada [anggaran awal] Rp3,388 miliar. Ini yang paling banyak [di-refocusing] karena mencakup kegiatan-kegiatan fisik di kepelabuhanan seperti pembangunan baru, rehabilitas, dan sebagainya," kata Agus.

Dia memerinci, pagu awal sebesar Rp3,388 miliar untuk kegiatan kepelabuhanan di-refocusing sebesar Rp1,254 miliar sehingga sisa anggaran yang masih bisa dimanfaatkan adalah sebesar Rp2,133 miliar.

"Sumber dana yang bisa di-refocusing hanyalah rupiah murni yang semula Rp1,951 miliar menjadi Rp696 miliar," sebutnya.

Adapun dia menjelaskan, sejumlah program atau kegiatan yang dilakukan di bidang kepelabuhanan adalah berupa pembangunan pelabuhan baru, melanjutkan pembangunan atau menyelesaikan fasilitas pelayanan, rehabilitasi dan pengembangan fasilitas pelayanan, pembangunan/rehabilitasi gedung, pengadaan lahan, pengadaan alat bongkar muat, pemeliharaan aset, pembangunan pelabuhan patimban, dan pembangunan/rehabilitasi fasilitas pendukung pelabuhan.

"Dari kegiatan ini yang paling banyak dikurangi adalah pembangunan/rehab/replacement fasilitas pendukung pelabuhan dari semula direncanakan sebanyak 137 lokasi [pagu awal Rp317 miliar] menjadi 102 lokasi [pagu setelah refocusing Rp240 miliar]," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper