Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub turut memangkas anggaran sejumlah program kerja di Tahun Anggaran (TA) 2021 lantaran adanya pandemi Covid-19.
Salah satu yang terdampak refocusing paling besar adalah kegiatan transportasi laut bidang kepelabuhanan dan penunjang teknis. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (6/4/2021).
"Di bidang kepelabuhanan itu ada [anggaran awal] Rp3,388 miliar. Ini yang paling banyak [di-refocusing] karena mencakup kegiatan-kegiatan fisik di kepelabuhanan seperti pembangunan baru, rehabilitas, dan sebagainya," kata Agus.
Dia memerinci, pagu awal sebesar Rp3,388 miliar untuk kegiatan kepelabuhanan di-refocusing sebesar Rp1,254 miliar sehingga sisa anggaran yang masih bisa dimanfaatkan adalah sebesar Rp2,133 miliar.
"Sumber dana yang bisa di-refocusing hanyalah rupiah murni yang semula Rp1,951 miliar menjadi Rp696 miliar," sebutnya.
Adapun dia menjelaskan, sejumlah program atau kegiatan yang dilakukan di bidang kepelabuhanan adalah berupa pembangunan pelabuhan baru, melanjutkan pembangunan atau menyelesaikan fasilitas pelayanan, rehabilitasi dan pengembangan fasilitas pelayanan, pembangunan/rehabilitasi gedung, pengadaan lahan, pengadaan alat bongkar muat, pemeliharaan aset, pembangunan pelabuhan patimban, dan pembangunan/rehabilitasi fasilitas pendukung pelabuhan.
Baca Juga
"Dari kegiatan ini yang paling banyak dikurangi adalah pembangunan/rehab/replacement fasilitas pendukung pelabuhan dari semula direncanakan sebanyak 137 lokasi [pagu awal Rp317 miliar] menjadi 102 lokasi [pagu setelah refocusing Rp240 miliar]," ujarnya.