Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sebut Keuangan Syariah Cocok Diterapkan Indonesia untuk Atasi Middle Income Trap

Keuangan syariah bisa menjadi solusi untuk mengatasi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tidak semua negara bisa menjadi negara maju.

Banyak negara yang dari miskin kemudian naik status menjadi menengah lalu mandek di tingkat tersebut. Inilah yang disebut negara yang terperangkap pendapatan menengah (middle income trap).

“Hanya sedikit yang bisa lolos dari middle income trap. Indonesia sebagai negara yang berpikir, para ahli harus bisa pikirkan bagaimana caranya menghindari perangkap ini sehingga tidak berhenti kemajuannya atau bisa menangani penghalang untuk maju apakah itu tata kelola, korupsi, atau birokrasi,” katanya melalui diskusi virtual, Selasa (6/4/2021).

Masalah ini harus segera diatasi karena menyangkut kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, lontribusi keuangan syariah menjadi penting di sini. Jika dipahami, nilai-nilai yang diterapkan bisa menjadi landasan untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah.

Keuangan syariah menjunjung tinggi asas keadilan, transparansi, tata kelola yang baik hingga berusaha sebaik mungkin. Pada titik tertentu, upaya maksimal tidak lupa berserah diri pada Maha Pencipta.

“Asas ini kalau dimasukkan ke middle income trap itu cocok. Karena yang disebut middle income trap salah satunya adalah tata kelola yang buruk. Hal itu adalah tidak jujur, tidak rapi, dan korupsi,” jelasnya.

Sri Mulyani menuturkan bahwa keuangan syariah bisa menjadi solusi untuk mengatasi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah. Oleh karena itu, para ahli, khususnya yang fokus pada ekonomi Islam dimintanya untuk membuat kajian yang sifatnya besar mengenai hal tersebut.

“Supaya relevasi dari ekonomi Islam itu yang sifatnya inklusif, memberikan solusi, dan relevan itu dirasakan betul dan dibuktikan,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper