Bisnis.com, JAKARTA - DPR menyebut insiden yang terjadi di Kilang Balongan merupakan kejadian luar biasa. Berdasarkan temuan yang ada, terdapat unsur keteledoran dari PT Pertamina (Persero).
Wakil Ketua Komisi VII DPR Ramson Siagian mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menginvestigasi lebih lanjut penyebab terbakarnya empat tangki penyimpanan bahan bakar minyak di Kilang Balongan itu.
Ramson mengatakan, sistem keamanan yang dimiliki Pertamina dinilai sangat lemah karena tidak bisa mencegah kejadian tersebut untuk terjadi. Menurutnya, sistem keamanan yang dimiliki Pertamina saat ini lebih lemah dibandingkan dengan pengamanan pada masa sebelumnya.
"Kejadian di Balongan sangat mengejutkan, karena tim khusus yang dibentuk Komisi VII menemukan bahwa ada keteledoran, ini kalau di luar negeri semua direksi sudah berhenti, banyak bukti-bukti, ini jangan main-main, jadi direksi tidak tegas, tidak melihat ke bawah, leadership jangan hanya hitung uang di atas, jadi harus liat juga ke bawah sistem keamananya kilangnya," katanya dalam rapat dengar pendapat yang digelar pada Senin (5/4/2021).
Sementara itu, Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra Kardaya Warnika mengatakan, apabila dugaan awal penyebab terbakarnya tangki tersebut adalah kebocoran, maka terdapat ketidaksigapan dari Pertamina.
Pasalnya, pada umumnya kejadian kebocoran tidak langsung terjadi dan menyebabkan kebakaran. Menurutnya, apabila telah terjadi kebocoran, maka seharusnya Pertamina telah dapat mendeteksi hal tersebut sejak dini.
"Bagi semua fasilitas Pertamina apa itu kilang apa itu SPBU, dan kalau saya dengar itu adalah kebocoran tangki, bocor tangki itu tidak serta merta mendadak bocor. Bagaimana investigasi maupun aduitnya itu, apakah auditnya itu dilakukan secara rutin karena, kebocoran itu kan bocornya tidak mendadak," ungkapnya.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Balongan tepatnya di tangki T-301G pada Senin (29/3/2021) dini hari meledak. Pihak Pertamina mengklaim, kejadian tersebut akibat tangki penyimpanan tersambar petir.