Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih melakukan investigasi penyebab meledaknya tangki BBM T-301 area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (29/3) dini hari. Dalam penyelidikan ini, pemerintah juga melibatkan lembaga internasional.
"Penyebab kecelakaan meledaknya tangki ini masih dalam proses investigasi yang dilakukan oleh internal Pertamina dan pihak-pihak eksternal. Termasuk juga kami ingin mendapatkan kajian dari instansi internasional yang menangani bidang kecelakaan kerja seperti yang terjadi sekarang ini," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers usai meninjau Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, dikutip dari laman resmi Ditjen Migas, Minggu (4/4/2021).
Investigasi terhadap penyebab terjadinya kebakaran di empat tangki BBM di Kilang Balongan tersebut, menurut Arifin, masih memerlukan penyelidikan yang lebih mendalam. Meski data-data awal telah diperoleh, namun belum dapat menjadi dasar untuk memutuskan penyebab terjadinya kebakaran.
"Memang ada data-data awal, tapi kita tidak bisa menjustifikasi langsung. Itu butuh proses karena ada [penyebab] yang terlihat langsung, ada yang tidak terlihat langsung," kata Arifin.
Sementara itu, masyarakat yang menjadi korban kecelakaan masih dalam perawatan di rumah sakit setempat, sedangkan beberapa korban yang luka serius, dirawat di RS Pusat Pertamina, Jakarta dan diharapkan dapat segera keluar dari unit perawatan khusus.
Arifin juga menegaskan kembali komitmen Pertamina terhadap masyarakat yang terdampak dari kejadian ini, baik kompensasi fisik seperti perbaikan rumah, perawatan diri, dan juga usaha yang terdampak kebakaran ini.
Untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari, Pertamina diminta mengevaluasi sistem keamanan kilang-kilangnya.
"Kami minta segera dilakukan evaluasi dan segera melakukan langkah-langkah pemasangan instalasi-instalasi unit pengaman, sesuai dengan standar-standar internasional yang berlaku, juga teknologi-teknologi baru yang saat ini dipakai pada industri sejenis," kata Arifin.
Perusahaan pelat merah itu juga diminta untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat sekitarnya, sehingga apabila terdapat indikasi peristiwa yang bisa membahayakan dapat langsung diinformasikan kepada masyarakat setempat untuk dilakukan persiapan lebih dini demi menjaga keselamatan masing-masing.
"Kita berdoa agar hal ini tidak terulang lagi ke depan dan langkah-langkah yang kita lakukan ini dapat dimudahkan," tutur Arifin.
Kebakaran yang terjadi di empat tangki BBM tersebut, saat ini sudah dapat dipadamkan. Selain itu, juga dilakukan pendinginan sisa-sisa minyak yang masih berada di dasar tangki, sehingga bisa diturunkan temperaturnya.