Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menambah tiga proyek jalan baru ke daftar proyek berskema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) yang siap lelang atau ready-to-offer.
Pada awal Februari 2021, DJIP mencatat ada 21 proyek jalan dan jembatan berskema KPBU yang siap dilelang dengan estimasi investasi mencapai Rp263,51 triliun. Adapun, ketiga proyek anyar tersebut menambah potensi investasi senilai Rp22,78 triliun menjadi Rp286,3 triliun.
"[Kenapa bertambah tiga proyek ke daftar ready-to-offer?] Namanya juga ready, mungkin sebelumnya belum ready," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Eko D. Heripoerwanto kepada Bisnis, Rabu (31/3/2021).
Eko membagi 24 proyek KPBU siap lelang ke dalam dua kategori, yakni proyek KPBU telah masuk dalam rencana KPBU dan proyek KPBU yang sedang diusulkan ke daftar rencana KPBU. Adapun, tiga proyek anyar yang dimaksud berada di bagian proyek KPBU yang sedang diusulkan ke daftar rencana KPBU.
Eko mencatat ada 12 proyek dalam bagian yang telah masuk rencana KPBU dengan estimasi investasi mencapai Rp167,74 triliun yang dapat menambah panjang jalan nasional sekitar 447,06 kilometer.
Sementara itu, proyek yang dalam bagian sedang diusulkan berjumlah 12 proyek dengan nilai estimasi investasi sekitar Rp118,56 triliun dengan panjang 779,5 kilometer.
Ketiga proyek KPBU tersebut adalah Jalan Tol Malang-Kepanjen, Jalan Trans Papua, dan Jalan Tol Kediri-Tulungagung. Selurunya direncanakan akan menambah panjang nasional sebesar 153,62 kilometer.
Secara total, 24 proyek jalan dan jembatan KPBU yang siap lelang pada tahun ini dapat menyerap investasi hingga Rp286,3 triliun sepanjang 1.226,56 kilometer.
Di sisi lain, Eko menuturkan terdapat proyek KPBU yang masih dalam tahap penyiapan Tahun Anggaran (TA) 2021 atau kelayakan studi terbagi menjadi dua. Pertama, terkait Kajian Awal Prastudi Kelayakan atau Outline Business Case (OBC) terdapat lima proyek ruas jalan dan jembatan, dua proyek sumber daya air (SDA), enam proyek perumahan, dan lima proyek permukiman.
Selanjutnya, untuk final business case (FBC) atau kajian yang bersifat final untuk sektor jalan dan jembatan terdapat 11 proyek ruas, tiga proyek dari sektor SDA, lima proyek dari sektor perumahan, dan tiga proyek dari sektor permukiman.
"Jadi di FBC ini kalau timeline-nya tepat waktu, maka di kuartal III/2021, insyaallah nanti pada kuartal IV atau paling lambat awal 2024 sudah bisa ditawarkan dalam bentuk lelang," tutur Eko.
Dengan demikian, status proyek KPBU mulai dari usulan, penyiapan hingga transaksi tercatat 145 proyek dengan total nilai investasi Rp1.300.66 triliun. Sebanyak 145 proyek tersebut terdiri dari kategori KPBU 63 proyek, kategori penyiapan 58 proyek, dan kategori transaksi 24 proyek.