Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan menargetkan seluruh kementerian/lembaga serta satuan kerja (satker) di Indonesia menggunakan satu aplikasi pendataan keuangan negara di tahun ini.
Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kemenkeu Sudarto mengatakan ada sekitar 22.000 satker, 87 kementerian/lembaga, serta lebih dari 250.000 user pengelola keuangan negara.
“Harapannya, tahun ini, seluruh kementerian/lembaga, seluruh satker Sabang sampai merauke menggunakan satu aplikasi single database sehingga kita tidak bicara lagi terkait datanya dikumpulkan jadi satu dan sebagainya,” kata Sudarto dalam siaran virtual ‘Kick Off Forum Satu Data Indonesia: Identifikasi Data dan Informasi Tingkat Pusat’, Selasa (30/3/2021).
Sudarto mengatakan kementeriannya sedang bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dalam mengintegrasikan aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) dan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). Proses penyatuan aplikasi penyedia data tersebut ditargetkan rampung di tahun ini.
Lebih lanjut, Sudarto memaparkan bahwa dari total 87 kementerian/lembaga, baru 11 di antaranya yang sudah menggunakan SAKTI, salah satu aplikasi data keuangan yang dimiliki Kemenkeu.
Dia menargetkan di akhir tahun seluruh kementerian/lembaga dan satker hanya akan menggunakan satu aplikasi untuk efisiensi penyediaan data.
“Efisien dalam artian, bapak ibu sekalian tidak perlu lagi minta data ke satker-satker itu. Kenapa? Karena semuanya sudah ada di situ [aplikasi dari Kemenkeu],” jelas Sudarto.
Menurut Sudarto, penyelesaian rollout SAKTI akan menjadi momentum penting simpifikasi dan digitalisasi keuangan negara, di mana seluruh pengelolaan keuangan negara berada dalam satu sistem yang terintegrasi.