Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurtubi: Kebakaran Kilang Minyak Balongan Hambat Megaproyek Pertamina

Kebakaran kilang minyak Pertamina bukan hanya sekali ini saja, melainkan sudah sering terjadi di antaranya kebakaran kilang Balikpapan, Cilacap, dan kilang Balongan.
Pemancangan Perdana RDMP RU VI Balongan fase I / Pertamina
Pemancangan Perdana RDMP RU VI Balongan fase I / Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat energi yang juga eks Anggota Komisi VII DPR periode 2014-2019, Kurtubi, mengatakan insiden kebakaran dan ledakan di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, bisa menghambat megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina.

"Jadwalnya pasti akan molor. Perkiraan saya memperbaiki tangki yang rusak parah butuh waktu lama untuk bisa berfungsi normal kembali," kata Kurtubi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (39/3/2021).

RDMP Kilang Balongan merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam rangka pengembangan kilang di Indonesia.

Mengutip informasi dari laman resmi Pertamina, pengerjaan proyek RDMP Kilangan Balongan fase pertama ditandai dengan pemancangan perdana pada Februari lalu.

Pengembangan proyek ini bertujuan meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari sebelumnya hanya 125 MBSD menjadi 150 MBSD, serta mampu menghasilkan nafta untuk proses lebih lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.

Dengan peningkatan fleksibilitas Crude Distillation Unit (CDU), maka kilang minyak di Balongan akan bisa memproses minyak mentah campuran berat ataupun minyak mentah ringan.

Hal ini akan meningkatkan margin untuk perusahaan, dan juga meningkatkan ketahanan energi nasional.

Selanjutnya, fase kedua adalah aktivitas produksi mulai berlangsung pada tahun 2022 mendatang.

Adapun, fase ketiga terkait pengembangan komplek kilang terintegrasi petrokimia yang diproyeksikan rampung pada tahun 2026.

Dalam penggarapan proyek ini, Pertamina menggandeng dua perusahaan energi asing, yakni China Petroleum Corporation (CPC) dan perusahaan minyak asal Abu Dhabi ADNOC.

Lebih lanjut, Kurtubi mengatakan, hal yang juga menarik adalah kebakaran kilang minyak Pertamina bukan hanya sekali ini saja, melainkan sudah sering terjadi di antaranya kebakaran kilang Balikpapan, kilang Cilacap, dan yang terbaru kilang Balongan.

"Ini artinya mungkin kurang maintenance, kurang pengawasan, dan kurang kontrol. Pertamina harus meningkatkan itu semua agar jangan sampai kebakaran kilang dianggap hal biasa," kata Kurtubi.

Seperti diketahui, kebakaran kilang Balongan terjadi pada tangki T-301G sekitar pukul 00.45 dini hari, Senin (29/3/2021).

Saat ini, kondisi kilang masih belum aktif beroperasi karena Pertamina memberlakukan shutdown atau penghentian operasi pengolahan bahan bakar minyak.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper