Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Perubahan Direksi, IPC Tetap Kejar Target Digitalisasi

IPC memastikan tetap fokus pada taget digitalisasi kendati terdapat pergantian direktur keuangan yang kini dijabat oleh Mega Satria.
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan boom baru Pelindo II Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (4/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan boom baru Pelindo II Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (4/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC tetap melanjutkan strategi digitalisasi dan target korporasi yang telah dicanangkan sebelumnya kendati terdapat perubahan posisi direktur keuangan yang kini dijabat oleh Mega Satria.

EVP Corporate Secretary Pelindo II Ari Santoso mengatakan perubahan susunan direksi merupakan bagian dari dinamika yang sepenuhnya menjadi kewenangan pemegang saham yaitu Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dengan susunan direksi yang baru di PT Pelindo II, fokus manajemen tetap sama yaitu meneruskan perjuangan mencapai visi PT Pelindo II menjadi ekosistem maritim dunia melalui digitalisasi pelabuhan,” ujarnya, Rabu (24/3/2021).

Dia menuturkan digitalisasi IPC juga sudah dipercepat selama era normal baru fokusnya dengan menggeser layanan kepelabuhanan ke arah digital.

Sementara, Direktur Utama IPC Arif Suhartono mengatakan transformasi menuju digitalisasi di pelabuhan itu tidak hanya terbatas pada penerapan teknologi, tetapi juga menyangkut proses dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Proses ini membutuhkan komitmen kuat semua pemangku kepentingan guna mempercepat digitalisasi kepelabuhanan.

Arif menjelaskan transformasi digital yang dilakukan IPC terbagi menjadi dua fokus, yakni internal dan eksternal. Di lingkup internal, IPC telah menerapkan sistemisasi dan menggunakan aplikasi digital, baik di sisi laut maupun di sisi darat yang mencakup terminal pelabuhan, pergudangan serta area pendukung lainnya.

Di sisi laut, misalnya, IPC memanfaatkan teknologi inaportnet serta aplikasi digital lain seperti VMS, VTS, MOS, SIMOP untuk aktivitas labuh, kapal pandu, kapal tunda, kepil dan tambat. Di sisi terminal aplikasi TOS, NPK TOS, dan Car Terminal Operating digunakan untuk kegiatan bongkar muat serta pemindahan barang. Sedangkan di area pendukung IPC sudah memanfaatkan aplikasi Behandle Operating System, Warehouse Operating System, serta Autogate System.

Sementara di lingkungan eksternal, khususnya pengguna jasa, sejak beberapa tahun lalu IPC sudah memperkenalkan platform e-Service yang memudahkan pelayanan secara online. E-service tersebut di antaranya layanan registrasi, booking, billing, tracking, pembayaran, dan pengaduan pelanggan (e-care). Selama pandemi Covid-19, berbagai platform digital yang disiapkan IPC terbukti efektif menjamin kelancaran layanan kepelabuhanan.

Arief menekankan pada era normal baru ini, pemanfaatan platform e-Service akan diperkuat. Arif melanjutkan, di pelabuhan ada 18 institusi atau lembaga yang menjadi bagian dari sistem logistik nasional. Apabila seluruh pelayanan di pelabuhan dilakukan secara digital dan terintegrasi, maka akan tercipta model bisnis baru di pelabuhan yang lebih cepat, lebih mudah dan transparan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper