Bisnis.com, JAKARTA — Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia akan menyelenggarakan konferensi International Underground Mining Conference 2021 pada 24—26 Maret 2021 secara virtual.
Konferensi tambang bawah tanah berskala internasional yang pertama di Indonesia ini akan mengusung tema Optimizing Potential Resources.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan bahwa konferensi ini hasil kerja sama dengan Kanada yang telah menerapkan teknologi pertambangan terbaik di dunia.
"Pemerintah Kanada melalui kedutaan besarnya untuk Indonesia di Jakarta mendukung penuh kegiatan konferensi bertaraf internasional ini sebagai ajang berbagi pengalaman dan pengetahuan. Lebih dari itu, kegiatan ini akan mengembangkan jaringan di dunia pertambangan,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (20/3/2021).
Indonesia diharapkan dapat mengambil pengalaman dari negara maju di bidang pertambangan dan belajar bagaimana mengoperasikan tambang bawah tanah dengan efisien, aman, dan selamat baik untuk karyawan, masyarakat, dan lingkungan hidup.
Menurutnya, penerapan teknologi 4.0 di dunia pertambangan berupa autonomous dan otomation peralatan tambang akan mengurangi risiko kecelakaan tambang.
Teknologi tambang bawah tanah meningkatkan keselamatan dan keamanan serta mengurangi keterlibatan manusia di lokasi tambang yang berisiko tinggi.
Selain itu, persyaratan standar lingkungan yang tinggi mendorong untuk semakin meningkatnya penggunaan sestim kendaraan listrik untuk kendaraan dalam tambang jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak.
“Perhapi akan membuat rumusan penyelesaian terbaik dari sisi regulasi maupun bisnis. Mineral dan batu bara sebagai sumber daya alam tidak terbarukan diharapkan dapat menjadi pendorong bagi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19, serta menjadi alat guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan,” tutur Rizal.