Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia Indonesia berupaya menggaet pangsa pasar baru hingga 600.000 penumpang lewat kolaborasi bersama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga menuturkan industri penerbangan dan perhotelan ibarat botol dan tutup air. Meski tak selalu, rendahnya jumlah penumpang yang diangkut maskapai berimbas kepada turunnya tingkat okupansi hotel.
Vera juga berpendapat penjualan tiket pesawat menjadi lebih atraktif bagi penumpang apabila dikemas menjadi satu paket dengan hotel. Minat berwisata sehat dijamin dengan protokol kesehatan selama penerbangan hingga di destinasi.
“Selain itu dengan adanya insentif dan upaya pemulihan pariwisata, maka target tahun ini dari program bundling bersama PHRI bisa tembus sebanyak 600.000 penumpang,” ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Senada, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyebutkan kunjungan ke destinasi wisata memang bergantung kepada ketersediaan jumlah pesawat oleh maskapai. Namun, langkah maskapai mengurangi jumlah pesawat dan frekuensinya selama pandemi Covid-19 juga bisa dipahami.
AirAsia Indonesia misalnya dengan total pesawat yang dioperasikan sebelum pandemi sebanyak 28, saat ini hanya menerbangkan 10 hingga 11 pesawat. Dia pun berharap jika kolaborasi ini sukses, AirAsia bisa mulai menambah kapasitas operasi pesawat secara bertahap.
Baca Juga
Adapun, AirAsia Indonesia dan PHRI membuat paket kerja sama menuju destinasi prioritas seperti Danau Toba melalui Medan atau mengunjungi Mandalika di Lombok dengan lebih hemat dengan tarif mulai dari Rp699.000. Harga yang ditawarkan sudah termasuk tiket penerbangan pulang pergi dari Jakarta dan menginap di hotel selama 3 hari 2 malam.
Kerja sama ini bisa didapatkan melalui aplikasi AirAsia mulai 19 hingga 21 Maret 2021 untuk periode keberangkatan 28 Maret hingga 30 Juni 2021.