Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Singapura berkomitmen untuk melanjutkan penguatan kerjasama ekonomi bilateral antar kedua negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga mengatakan bahwa tahun lalu, investasi Singapura mencapai US$9,8 Miliar, meningkat 34 persen dari 2019.
“Investasi Singapura pada tahun lalu mencapai rekor tertinggi dalam 6 tahun terakhir, dan ini menunjukkan hubungan yang sangat baik antara kedua negara,” katanya dalam pertemuan virtual yang dikutip melalui keterangan pers, Jumat (12/3/2021).
Secara garis besar pertemuan bilateral tersebut membahas tiga jembatan yang diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura sekaligus memperkokoh eksistensi kedua negara di kawasan Asean dan Internasional. Ketiga jembatan itu adalah jembatan digital, jembatan infrastruktur, dan jembatan travel bubble.
Jembatan digital Indonesia dan Singapura diharapkan dapat terwujud dengan keberadaan Batam sebagai pusat pengembangan pusat data dan pengembangan industri digital di Indonesia.
Kawasan Eonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park di Batam diharapkan akan menjadi pintu masuk bagi perusahaan teknologi informasi internasional dari Singapura dan mancanegara.
Baca Juga
Airlangga menjelaskan bahwa Nongsa Digital Park diharapkan dapat menghemat devisa negara dalam bisnis digital hingga Rp20 triliun–Rp30 triliun pertahun dengan kontribusi terbesar dari sektor data center dan pendidikan internasional.
“Selain itu, Singapura dan Indonesia juga akan mengutamakan kerjasama pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia berbasis teknologi informasi,” jelasnya.
Sementara untuk jembatan infrastruktur akan dimulai dengan pembangunan jembatan Batam–Bintan atau Jembatan Babin sepanjang 6,4 km pada tahun 2022. Nantinya, jembatan ini akan memiliki baris jalan 100 meter dan dibagi dalam tiga trase, yaitu Pulau Batam, Pulau Tanjungsauh, dan Pulau Bintan.
Keberadaan jembatan ini akan memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirimkan produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya di ekspor ke Singapura atau ke negara lain. Jembatan Babin ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas dari Bintan dan Batam ke Singapura ataupun sebaliknya.
Kerjasama juga akan dilakukan untuk membantu sektor pariwisata melalui Jembatan Travel Bubble. Indonesia dan Singapura sepakat untuk membentuk tim membahas kemungkinan dilakukannya travel bubble antara Singapura dan Indonesia di mulai dengan disepakatinya travel arrangement antara Singapura dengan kawasan Batam–Bintan–Karimun (BBK).
Dengan adanya pengaturan tersebut, para pebisnis dan turis dimungkinkan untuk bepergian secara bebas dari kawasan BBK-Singapura dan sebaliknya, tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di tengah pandemi.
“Seperti arahan Presiden Joko Widodo, di masa sulit seperti saat ini, negara ASEAN harus terus menunjukkan soliditasnya dengan berkolaborasi dan saling membantu, termasuk di dalamnya adalah meningkatkan kerjasama di bidang pariwisata,” ungkap Menko Airlangga.