Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung Dibentuk, Ini Persiapan Kemenhub

Kebangkitan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 membutuhkan upaya bersama secara menyeluruh dari hulu hingga hilir dalam ekosistem pariwisata.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR,  di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA –  Kementerian Perhubungan memberikan dukungan atas pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata dan Pendukung setelah 7 BUMN meneken nota kesepahaman. 

Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator bandara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sebagai operator maskapai Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata.

Kemudian, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero) yang merupakan travel management dan operator jaringan hotel, serta PT Sarinah (Persero) yang memiliki bidang usaha ritel, properti, ekspor, impor dan distribusi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sejalan dengan dimulainya proses kerja sama dan melakukan transformasi di berbagai area, saat ini proses pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung masih terus berjalan. Kemenhuub akan memberikan dukungan yang maksimal pada kolaborasi ini.

“Kalau dilihat di bidang transportasi yang merupakan salah satu pendorong ekonomi, maka apa yang dihasilkan adalah konektivitas dari satu tempat ke tempat lain. Kami memang berusaha mempermudah aksesibilitas apalagi untuk kepentingan pariwisata dan untuk UMKM, sehingga kami berusaha untuk memberikan dukungan yang maksimal pada penggabungan ini melalui upaya mewujudkan sistem transportasi yang baik," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (11/3/2021).

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut pembentukan holding tersebut sebagai value creation berbasis allignment of interest

"Saya menyebut ini sebagai value creation berbasis allignment of interest yang fokus pada sektorpariwisata dan saya yakin dengan Kementerian BUMN yang dipimpin Pak Erick, inovasi, kolaborasidan adaptasi ini dapat dihadirkan dalam bentuk holding. Saya ingin penggabungan ini tidak hanya langkah korporasi saja tetapi juga menginspirasi bagi bangsa ini," ujar Sandiaga.

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kebangkitan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 membutuhkan upaya bersama secara menyeluruh dari hulu hingga hilir dalam ekosistem pariwisata.

Dengan adanya upaya bersama, maka diharapkan lebih banyak potensi pariwisata Indonesia yang selama ini belum tergarap baik akan menjadi sumber devisa baru bagi Indonesia.

Menurutnya, kesepakatan ini akan mendorong 7 BUMN lebih intensif menindaklanjutinya quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal.

Di samping itu, Kementerian BUMN juga akan mengkaji kemungkinan pemanfaatan sumber daya perusahaan termasuk anak perusahaan atau perusahaan terafiliasi untuk mendukung berjalannya program strategis ini. 

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service,tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkrit. Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper