Bisnis.com, JAKARTA — PT Pos Indonesia (Persero) menyatakan telah menyalurkan 11 tahapan bantuan sosial tunai. Bantuan pandemi Covid-19 ini telah diberikan kepada 94,6 juta penerima manfaat sejak awal program bergulir.
“Total Bantuan sosial tunai yang sudah digulirkan berjumlah Rp34,7 triliun untuk 94,6 Juta penerima bantuan sampai dengan saat ini. Persentasi penyaluran BST secara keseluruhan mencapai 99 persen” kata Ketua Tim Pelaksana Penyaluran BST Pos Indonesia Haris, (08/03/2021).
Terkait proses distribusi dan penyesuaian data penerima terbaru, Pos Indonesia selalu berkoordinasi dengan Kemensos apabila terjadi perubahan data penerima.
Haris melanjutkan selama proses penyaluran ditemui sejumlah kesulitan dan kompleksitas. Perusahaan pun terus berkoordinasi dan berkerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait isu di lapangan.
Sementara itu, Kementerian Sosial telah membuka layanan pengaduan apabila ditemukan kendala dalam penyaluran. Keluhan bisa disampaikan melalui pesan instan tapi tidak melayani telepon di 08111022210 atau surat elektronik [email protected].
Masyarakat bisa menggunakan layanan tersebut jika menemukan masalah terkait bansos seperti bantuan salah sasaran, penyelewengan, dan pungli.
Adapun seperti diketahui, BST akan menyasar masyarakat tidak mampu di 34 Provinsi di Indonesia. Bansos akan dilaksanakan selama empat bulan dari Januari hingga April 2021 dengan nilai sebesar Rp300.000 per bulan per kepala keluarga.
Selain melakukan pengecekan secara mandiri, penerima BST Rp300.000 per bulan biasanya juga akan menerima surat undangan dari RT setempat.
Surat ini wajib dibawa ketika datang ke Kantor Pos untuk mencairkan bantuan bila tidak memiliki rekening. Jangan lupa, untuk membawa KTP dan Kartu Keluarga sebagai bukti diri yang sah.
Setelah menunjukkan KTP atau KK serta surat undangan, petugas Kantor Pos akan melakukan pemeriksaan dokumen dengan memindai barcode pada surat undangan. Masyarakat yang terverifikasi akan langsung mendapatkan bansos Rp300.000.