Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapa Bilang Tesla Batalkan Rencana Investasi? Ini Kata Kemenko Marves

Sektor yang dilirik oleh Tesla adalah potensi energy storage system (ESS) yang merupakan bagian dari proyek rantai pasok ekosistem industri baterai di Indonesia.
Sistem penyimpanan energi yang dikelola Tesla./www.greentechmedia.com
Sistem penyimpanan energi yang dikelola Tesla./www.greentechmedia.com

Bisnis.com, JAKARTA — Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan bahwa pembicaraan dengan Tesla Inc. terkait dengan rencana investasi di Indonesia masih berlangsung.

Dia mengklarifikasi terkait dengan spekulasi yang beredar bahwa Tesla batal berinvestasi di Indonesia setelah perusahaan besutan Elon Musk itu lebih memilih India sebagai lokasi pendirian pabrik kedua di luar Amerika Serikat.

"Tesla kami masih berlangsung pembicaraannya, saya tidak bisa bicara detail. Saya mau klarifikasi, kami tidak pernah bicara sama mereka terkait pabrik mobil," ujar Septian dalam webinar 'Indonesia at the Forefront of the Battery and Storage Revolution', Senin (8/3/2020).

Septian menegaskan bahwa sektor yang dilirik oleh Tesla adalah potensi energy storage system (ESS) yang merupakan bagian dari proyek rantai pasok ekosistem industri baterai di Indonesia. Dalam potensi ESS ini, Tesla menawarkan solusi teknologi yang dapat menggantikan pembangkit listrik peaker.

"Jadi, daripada membangun pembangkit baru untuk peaker ketika demand listrik lagi tinggi, maka lebih baik bangun ESS yang bisa diisi waktu demand masih rendah dan digunakan ketika demand jadi tinggi. Mereka sukses di Australia dan mereka menawarkan opsi-opsi ini ke Indonesia," kata Septian.

Dalam proyek industri baterai kendaraan listrik, ESS rencananya dikembangkan oleh PT PLN (Persero).

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan bahwa perseroan akan turut berpartisipasi dalam proyek pembuatan battery cell dan pack kendaraan listrik bersama PT Pertamina (Persero).

"Setelah itu, PLN akan masuk ke ESS, bagaimana kita simpan listrik di ESS." katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper