Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awak Transportasi Udara Mulai Divaksin, Harapan Pemulihan Menguat

Vaksinasi untuk awak maskapai AirAsia Indonesia mulai dilakukan di Senggigi, Lombok Barat pada Minggu (7/3/2021).
Pesawat Air Asia melintas di Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta, Jumat (4/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pesawat Air Asia melintas di Bandara Internasional Adi Sutjipto Yogyakarta, Jumat (4/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA –  Dimulainya program vaksinasi Covid-19 bagi karyawan operator penerbangan memberikan secercah harapan bagi maskapai yang mayoritas memiliki rute internasional atau mancanegara.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine mengharapkan kepercayaan masyarakat untuk ikut melakukan vaksinasi juga bisa meningkat. Kondisi ini seiring dengan bertambahnya kapasitas vaksinasi di Indonesia.

Vaksinasi untuk awak maskapai AirAsia Indonesia ini, lanjutnya, telah mulai dilakukan di Senggigi, Lombok Barat pada Minggu (7/3/2021). Program ini didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama Dinas Pariwisata dan Kesehatan setempat.

Vaksinasi di Indonesia ini melanjutkan gelombang vaksinasi di sejumlah negara seperti Singapura dan Hong Kong. Nantinya, vaksinasi juga akan diikuti oleh wilayah operasional grup AirAsia dalam waktu dekat yakni Malaysia, Filipina dan Thailand dalam waktu dekat. 

“Vaksinasi diharapkan dapat mempercepat pembukaan gerbang perbatasan sehingga dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi khususnya di negara-negara yang sebelum pandemi ini sangat bergantung kepada kedatangan wisatawan mancanegara. Kami ingin mengajak seluruh masyarakat untuk ikut vaksin agar kita segera dapat keluar dari dampak pandemi ini. Kalau bukan kita, siapa lagi? ujarnya, Minggu (7/3/2021).

Maskapai nasional tersebut mengupayakan untuk tetap terdepan dalam penerapan protokol kesehatan dan mendukung program percepatan penanggulangan Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah terutama pelaksanaan vaksinasi massal.

Terlebih, kata dia, program vaksinasi ini sebagai bagian dari program vaksinasi pemerintah tahap ke-2 yang menargetkan vaksinasi bagi penyedia jasa publik dalam hal ini maskapai penerbangan. 

Secara grup, AirAsia akan menggelar vaksinasi Covid-19 mulai pekan ini sebagai indikator awal pemulihan perjalanan internasional dalam waktu dekat.

CEO AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan program vaksinasi yang saat ini tengah berlangsung di sejumlah negara destinasi AirAsia, seperti Indonesia, Singapura, China, dan Australia juga menunjukan perkembangan yang signifikan. 

Indonesia, kata dia, bahkan telah memasuki program vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang menyasar lebih dari 38 juta masyarakat lanjut usia dan petugas pelayanan publik, termasuk petugas transportasi sejak 17 Februari 2021.

Sebelumnya, Indonesia telah melakukan vaksinasi tahap pertama terhadap lebih dari 1,2 juta masyarakat garda terdepan sejak 13 Januari 2021. Sementara itu, Thailand dan Filipina dijadwalkan akan memulai program vaksinasinya pada kuartal pertama tahun ini.

“Setelah setahun berada di dalam ketidakpastian, senang rasanya ada harapan yang menunjukkan masa penuh tantangan ini akan segera pulih," ujarnya.

Tony menyebutkan sepanjang pandemi ini AirAsia telah secara intensif menerapkan inisiatif digital dan teknologi inovatif yang akan membuat pengalaman terbang menjadi lebih aman dan lancar.

Dengan uji kesehatan yang lebih baik, pembukaan zona perjalanan terbatas (travel bubble) untuk wisata, ketersediaan obat antivirus, serta penggunaan paspor kesehatan digital yang mampu menampilkan catatan kesehatan di seluruh Asean dan sekitarnya nantinya diharapkan dapat semakin mempercepat pemulihan perjalanan secara global.

“Saya yakin AirAsia dapat pulih lebih cepat. Hal ini didukung oleh penerapan model bisnis berbiaya rendah, posisi di pasar saat ini, dan transformasi digital menjadi aplikasi super terkemuka di Asia untuk perjalanan dan gaya hidup yang telah membantu mengurangi dampak dari pandemi," imbuhnya.

Tony menyebutkan maskapainya telah melalui berbagai krisis di masa lalu termasuk 9/11, epidemi flu burung SARS, sejumlah bencana alam tsunami dan gempa bumi. Tetapi, sejauh ini Covid-19 merupakan situasi paling menantang yang pernah dihadapi.

Menurutnya pembatasan perjalanan secara global seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah melewati pengelolaan finansial yang ketat selama setahun, termasuk menghentikan operasional di Jepang dan mengurangi kepemilikan saham di India, akhirnya dia melihat peluang untuk pulih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper