Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Hulu Migas Butuh Investasi Rp3.500 Triliun 10 Tahun ke Depan

SKK Migas bekerja sama dengan Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi, dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait.
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas
Platform offshore migas. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memproyeksikan kebutuhan investasi hingga 10 tahun ke depan sebesar US$250 miliar atau setara dengan Rp3.500 triliun (kurs saat ini Rp14.000/US$).

Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi menjelaskan bahwa rencana jangka panjang industri hulu migas untuk memproduksi 1 juta minyak per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030 membutuhkan investasi yang sangat besar, diperkirakan mencapai US$250 miliar dari 2021 sampai dengan 2030.

Dia menuturkan bahwa pada tahun ini daftar pengadaan barang dan jasa yang sudah ditetapkan sebanyak 1.482 paket pengadaan dengan keseluruhan nilai proyek sebesar US$6,05 miliar.

“Besarnya investasi tersebut membutuhkan sistem pengadaan barang dan jasa yang efektif, efisien, dan mampu menjadi daya ungkit yang kuat guna menggerakan industri hulu migas," katanya seperti dikutip melalui keterangan resminya, Kamis (25/2/2021).

Erwin menuturkan bahwa fungsi pengelolaan pengadaan barang dan jasa SKK Migas dan supply chain management (SCM) KKKS akan memainkan peran yang signifikan. Upaya untuk mendorong keterlibatan industri nasional terus dilakukan.

Dia menuturkan bahwa SKK Migas bekerja sama dengan Indonesian Petroleum Association (IPA) untuk percepatan penyelesaian proses tender, memperkuat sinergi, dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan terkait.

Adapun, kerja sama dilakukan bersama Komite SCM IPA untuk mengusahakan agar proses pengadaan dapat dilakukan dengan cepat untuk mendukung keberlanjutan produksi dan operasi di lapangan, mencari berbagai terobosan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasi dari empat komoditas utama hulu migas.

"Komite SCM IPA diharapkan dapat menjembatani kegiatan operasi dan pemenuhan TKDN [tingkat kandungan dalam negeri] sebagai bentuk implementasi dari program pengembangan vendor yang dimiliki oleh SKK Migas dalam mengembangkan industri dalam negeri khususnya kolaborasi dengan UMKM," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper