Bisnis.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) menggandeng PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) dan PT Indonesia Power untuk energi terbarukan menggunakan biomassa. Kerja sama ketiga perusahaan BUMN itu bertujuan memberikan nilai tambah limbah sekam.
Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan kesepakatan kerja sama merupakan langkah awal kerja sama lintas sektor antara BUMN Klaster Pangan dengan BUMN Klaster Energi.
Secara spesifik, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah limbah sekam yang merupakan produk samping dari aktivitas penggilingan padi masyarakat menjadi barang yang bernilai ekonomi dan bermanfaat sebagai sumber energi terbarukan.
“Melalui kerja sama ini, sekam yang dihasilkan dari aktivitas penggilingan padi masyarakat akan diserap oleh SHS lalu diserahkan kepada PLTU untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi sehingga tidak lagi mengotori dan dapat bermanfaat secara ekonomi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (20/2/2021).
Adapun, kerja sama lintas klaster itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk Uji Coba Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso dan Head of Research, Innovation and Knowledge Management Mochamad Soleh, serta disaksikan oleh Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi Indonesia Power Bagus Setiawan, Direktur Operasi II Indonesia Power R. Bambang Anggono, dan Direktur Keuangan Indonesia Power Khusnul Mubien.
Baca Juga
Arief menjelaskan kerja sama ini dilandasi oleh semangat BUMN untuk berkontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Di Indonesia saat ini kurang lebih terdapat 180.000 penggiling padi kecil yang dimiliki oleh para petani.
Diharapkan dengan pemanfaatan sekam sebagai sumber energi terbarukan para petani dapat memperoleh tambahan pemasukan sehingga berkontribusi dalam menggerakan ekonomi di daerah sentra produksi padi dan beras.
“Ini akan memberikan dampak yang besar karena akan membantu ekonomi petani dan diujungnya ada energi terbarukan yang bisa kita manfaatkan,” ungkapnya.
Direktur Utama SHS Karyawan Gunarso mengatakan pada tahap awal SHS akan menyiapkan 2 persen pelet sekam biomassa atau sebesar 100.000 ton pelet sekam untuk dipasok kepada PLTU di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Untuk mendukung proses produksi, SHS telah menjalin kerjasama dengan investor yang akan menyediakan teknologi dan mesin pembuat pelet sekam. Selanjutnya mesin mesin ini akan ditempatkan di lokasi yang berdekatan dengan sumber bahan baku sekam, termasuk di areal pertanian SHS yang berlokasi di Sukamandi, Subang.
“SHS dalam hal ini bertindak sebagai pengelola dan produsen yang akan memastikan ketersediaan bahan baku sekam,” paparnya.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Administrasi Indonesia Power Bagus Setiawan menambahkan Indonesia Power siap dan terus membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan energi nasional.
“Kerja sama antara Indonesia Power dan SHS berpeluang untuk membuka kerja sama dengan BUMN Klaster Pangan lainnya serta anak perusahaan yang menjadi bagian dari RNI Group,” tambahnya.