Bisnis.com, JAKARTA - Standard Chartered Plc melepaskan beberapa lantai kantornya di Hong Kong untuk disewakan mengingat bank global harus mempercepat upaya untuk memangkas biaya operasional.
Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 telah mengubah gaya kerja. Bank asal Inggris ini melepaskan delapan lantai yang ditempati di Gedung Standard Chartered Bank di Central dan akan menyewakan tiga lantai di kantor Kwun Tong miliknya, menurut materi pemasaran yang dilansir oleh Bloomberg. Ruang kantor akan tersedia antara bulan depan dan April tahun depan.
Pemilik gedung Central, Hang Lung Properties Ltd., meminta sekitar HK$ 6 juta atau US$774.000 sebulan untuk sewa lantai yang luasnya sekitar 60.000 kaki persegi atau 5.574 meter persegi.
Sayangnya seorang juru bicara Standard Chartered menolak berkomentar. Seorang juru bicara Hang Lung Properties mengatakan bahwa perusahaan tidak dalam posisi untuk membahas pengaturan penyewa individu, tetapi secara teratur meninjau portofolio sewa kantornya. Hong Kong Economic Times melaporkan langkah pemberi pinjaman sebelumnya.
Standard Chartered mengatakan sedang melihat sewa kantor dengan hati-hati. Pasalnya, pemberi pinjaman menghadapi tekanan untuk mengendalikan pengeluaran, bahkan sebelum virus Corona menyerang.
Bank yang berbasis di London ini memutuskan untuk menawarkan pilihan kerja yang fleksibel kepada lebih dari 90 persen dari 85.000 stafnya di seluruh dunia akhir tahun lalu.
Baca Juga
Perusahaan asing lainnya di Hong Kong sedang memangkas ruang kantor mereka setelah pengaturan kerja dari rumah berlangsung selama pandemi.
Perusahaan multinasional merupakan 75 persen dari total penyerahan saham kantor pada kuartal terakhir di Hong Kong, menurut Cushman & Wakefield Plc.
BNP Paribas SA baru-baru ini memutuskan untuk menyerahkan kembali lantai di Two International Finance Center. Tahun lalu, Nomura Holdings Inc. dan Macquarie Group Ltd. masing-masing menyerahkan beberapa ruang kantor di Central.
Tingkat kekosongan untuk pasar perkantoran kelas A distrik pusat mencapai yang tertinggi sejak 2004 pada bulan Desember, menurut Jones Lang LaSalle Inc.