Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penggunaan Voucer Bakal Jadi Tren Belanja Online

Penggunaan voucer untuk belanja daring di e-commerce bisa menjadi tren ke depan seiring dengan fleksibilitasnya.
Ilustrasi belanja daring.
Ilustrasi belanja daring.

Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan voucer atau gift card untuk belanja daring di e-commerce dinilai dapat mendorong daya beli masyarakat selama pandemi Covid-19.

Menurut Bhima Yudhistira, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), hal ini dilandasi promosi atau diskon belanja yang terdapat dalam voucer belanja dan memberi menstimulus minat masyarakat untuk melakukan konsumsi.

“Peran voucer menarik karena tren ini menguntungkan tiga pihak di dalamnya. Mulai dari konsumen, penyedia voucer, dan e-commerce serta lokapasar daring yang berdampak pada peningkatan transaksi, karena voucer fleksibel untuk digunakan dan menunjang gaya hidup masyarakat saat ini,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (4/2/2021).

Bhima melanjutkan, tren ini tidak hanya terbatas untuk individu saja, melainkan dapat dijadikan hadiah untuk orang-orang yang akhirnya turut melakukan konsumsi secara daring.

“Sebelumnya, voucer marak digunakan di ritel konvensional, tetapi peralihan menuju daring akan jadi tren yang bertahan cukup lama. Ke depan kebiasaan membeli voucer yang sebelumnya hanya untuk diskon ritel luring, sekarang ke daring dengan esensi yang sama,” ujar Bhima.

Adapun, menurut Riky Boy Permata, Chief Operating Officer & Co-Founder PT Trimegah Karya Pratama (Ultra Voucher), antusiasme masyarakat dalam penggunaan aplikasi Ultra Voucer di masa pandemi makin meningkat karena mudahnya memenuhi gaya hidup sehari-hari dengan harga diskon.

“Konsumen sekarang ini lebih mudah dan teliti untuk berbelanja. Adapun mereka biasa membeli voucer sebagai hadiah atau untuk diri sendiri. Dan lebih teliti juga melihat diskon dan mereka sering cari info di internet maupun lokasi," katanya.

Berdasarkan riset Facebook dan Bain and Company memprediksi konsumen digital di Indonesia meningkat dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta pada 2020 dengan persentase yang melambung sebesar 10 persen, yakni dari 58 persen ke 68 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper