Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Masih Tekan Inflasi Januari, Pemerintah Upayakan Percepatan Vaksinasi

Inflasi pada Januari 2021 mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan Desember 2020 yang saat itu tercatat sebesar 0,45 persen dan Januari 2020 0,39 persen.
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan
Pedagang menata sayuran yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)./ ANTARA - Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen pada Januari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen secara bulanan atau month to month/mtm. Realisasi ini mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan Desember 2020 yang saat itu tercatat sebesar 0,45 persen dan Januari 2020 0,39 persen.

Secara tahunan, inflasi pada Januari 2021 sebesar 1,55 persen. Ini juga lebih rendah dari posisi pada Desember 2020 dan Januari 2020. Bayang-bayang Covid-19 yang belum juga reda menjadi kendalanya.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 yang baru mulai didistribusi belum berdampak signifikan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

“Tercermin dari yang positif Covid-19, harian masih tinggi, sehingga perlu pengendalian Covid dengan 3M [mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker] dan PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] dengan ketat,” katanya melalui pesan instan.

Iskandar menjelaskan bahwa apabila melihat indikator ritel mingguan, ada tren meningkat. Dengan begitu, konsumsi pada bulan berikutnya diperkirakan naik.

Untuk menjaganya, kebijakan yang dilakukan pemerintah dengan meningkatkan daya beli masyarakat kelompok bawah dengan percepatan pengeluaran perlindungan sosial dan bantuan produktif untuk modal kerja untuk usaha mikro.

“Untuk kelompok menengah dan atas dengan memperpepat vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan confidence [keyakinan] sehingga mereka akan meningkatkan konsumsinya. Mengingat mereka menyumbang 82 persen terhadap total konsumsi,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper