Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin menarik semua pemotongan anggaran yang diusulkan oleh mantan Presiden Donald Trump selama hari-hari terakhirnya di kantor. Menurut surat tertanggal 14 Januari dari Trump kepada Kongres, pemotongan itu berjumlah US$27,4 miliar.
Biden mengatakan dalam sebuah surat kepada Kongres bahwa dia membatalkan 73 pemotongan pengeluaran yang diminta Trump, yang menyentuh hampir setiap lembaga tingkat kabinet serta program federal seperti National Endowments of the Arts and Humanities.
Di bawah Anggaran 1974 dan Undang-Undang Pengendalian Pengawasan, presiden dapat meminta Kongres untuk mencabut otoritas anggaran yang sebelumnya telah disetujui.
Pemotongan yang diusulkan itu terjadi setelah Trump menjadi frustrasi dengan beberapa pengeluaran yang termasuk dalam tagihan pada Desember 2020.
"Saya akan menandatangani paket Omnibus dan Covid dengan pesan kuat yang menjelaskan kepada Kongres bahwa barang-barang yang boros perlu dihapus," kata Trump dalam sebuah pernyataan saat dia menandatangani RUU itu menjadi undang-undang pada akhir Desember, dilansir Bloomberg, Senin (1/2/2021).
"Saya akan mengirimkan kembali ke Kongres versi yang digarisbawahi, item demi item, disertai dengan permintaan pembatalan resmi ke Kongres yang mendesak agar dana tersebut dihapus dari tagihan," lanjutnya.
Pemotongan yang diusulkan juga akan menyentuh cabang legislatif dari pemerintah federal, Distrik Columbia, Korps Perdamaian dan Badan Pembangunan Internasional AS, di antara inisiatif lainnya.