Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan harga beras tetap stabil dalam beberapa bulan ke depan didukung dengan potensi produksi selama Januari sampai Maret 2021. Selain itu, harga beras dalam setahun terakhir pun terpantau tak mengalami fluktuasi yang signifikan.
“Selama dua tahun terakhir harga beras sangat stabil dan tidak berkontribusi sama sekaliterhadap inflasi. Ini merupakan suatu terobosan yang bagus. Kita harap harga pada 2021 tetap terjaga,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/2/2021).
Hasil pengamatan citra satelit untuk luas tanam pada Desember 2020 disebut Suhariyanto memperlihatkan potensi produksi yang terjaga untuk Januari sampai Maret 2021.
Laporan BPS menunjukkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen dibandingkan dengan Desember 2020.
Kenaikan disumbang oleh harga di sejumlah provinsi seperti Lampung dan Kalimantan Tengah sehingga harga GKP bergerak menjadi Rp4.921 per kilogram. Sementara harga di tingkat penggilingan naik sekitar 3,10 persen.
Sementara itu, harga beras premium di tingkat penggilingan terpantau turun 0,08 persen secara bulanan dari Rp9.788 per kg menjadi Rp9.780 per kg. Kenaikan justru terjadi pada harga beras kualitas medium yang bergerak dari Rp9.383 per kg menjadi Rp9.405 per kg.
Baca Juga
“Untuk seluruh kualitas mengalami penurunan, kecuali medium yang naik 0,24 persen,” kata Suhariyanto.
Adapun harga beras di tingkat eceran terpantau masih stabil dengan kenaikan bulanan masing-masing 0,01 persen dan 0,05 persen.
“Kalau kita lihat dari sini harga beras sangat stabil dan kita harap tetap stabil pada masa mendatang,” kata dia.