Bisnis.com, JAKARTA — PT Polytama Propindo kembali menerapkan perbaikan jalan menggunakan lapisan aspal hotmix yang terbuat dari sampah plastik pada awal tahun ini.
Jika sebelumnya diterapkan di Desa Tinumpuk, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, kali ini diterapkan di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Polytama sebagai industri penghasil bijih plastik yang berlokasi di Balongan, Indramayu, mengawali perguliran dana Corporate Social Responsiblity (CSR) awal tahun ini di Colomadu.
Jika di Tinumpuk aspal hotmix sampah plastik diterapkan di jalan menuju lokasi Bank Sampah "Ibu Tin BERSERI" di Indramayu yang merupakan mitra binaan perusahaan tersebut, kali ini dilakukan di jalan menuju lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPA) di Paulan. Jalan desa yang dilapisi aspal polymer (berbahan baku plastik polypropilene) sepanjang 250 meter dengan lebar 5 meter.
Kemudian satu rangkaian dengan jalan menuju TPA sepanjang 25 meter dengan lebar 7 meter, serta halaman Kantor Desa Paulan seluas 50 meter persegi (m2). Pembangunan jalan yang selesai dilakukan pada Selasa, 21 Januari 2021 itu melibatkan warga setempat sebagai pekerja pelaksana perbaikan jalan. Mereka adalah warga yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19.
Polytama menggulirkan dana CSR lewat pembangunan jalan, sekaligus juga membantu meringankan beban ekonomi warga terdampak wabah Corona.
Selama proses pembangunan jalan, Polytama menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun) kepada para pekerja.
"Kami mengawali perguliran dana CSR dengan kegiatan pembangunan jalan menggunakan aspal polymer. Selain membantu infrastruktur desa untuk memaksimalkan peran TPA, sekaligus ada kepedulian sosial karena melibatkan warga yang terdampak selama kegiatan berlangsung," kata General Manager Corporate Secretary Polytama Propindo Dwinanto Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1/ 2021).
Kepala Desa Paulan Joko Margono menuturkan pembangunan jalan yang dananya bersumber dari CSR Polytama melibatkan 25 warga yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19. Secara kebetulan, warga yang dilibatkan memiliki pengalaman dalam proses pengaspalan jalan. Mereka diberi honor per hari selama kegiatan berlangsung sampai selesai.
"Kami sangat berterima kasih. Tidak saja infrastruktur desa menjadi lebih bagus, ada pelibatan warga kami yang terdampak, tak kalah penting warga terbuka wawasan, bahwa sampah plastik ternyata bisa dimanfaatkan untuk aspal hotmix," ungkap Joko.
Dwinanto menambahkan soal pemanfaatan sampah plastik. Perusahaannya sudah lama melakukan inovasi pemanfaatan sampah plastik untuk berbagai macam produk yang memiliki manfaat. Salah satunya ialah pemanfaatan daur ulang dalam bentuk aspal polymer. Inisiasi yang dilakukan Polytama ini sudah berlangsung beberapa tahun sebelumnya dan telah diterapkan di berbagai lokasi, termasuk di Paulan.
"Tahun ini, kami mengawali CSR dengan pemanfaatan aspal polymer. Lewat program ini, kami kampanyekan bahwa sampah plastik itu masih bisa dimanfaatkan, salah satunya untuk bahan baku aspal polymer," tuturnya.
Perihal kekuatan, aspal polymer ini bisa lebih kuat dibanding aspal hotmix umumnya. Bila aspal hotmix umumnya tidak tahan terhadap air, aspal polymer, karena terbuat dari plastik, justru lebih tahan.
"Demikian juga dengan suhu tinggi. Meski dari plastik, pada saat hari cerah, tetap kuat. Ini sudah dibuktikan di sejumlah tempat yang dipraktikan Polytama," ujar Dwinanto.