Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapat Perdana di Era Biden, Fed Bakal Singgung Posisi Fiskal AS

Dalam FOMC, Gubernur Fed Jerome Powell akan memberikan gambaran kepada publik tentang bagaimana dirinya dan rekan-rekannya mengevaluasi dampak dari pergeseran fiskal pada prospek ekonomi di tengah meningkatnya imbal hasil US Treasury dan pasar saham
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Selasa (13/8/2019). Bloomberg/Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Federal Reserve AS akan melakukan rapat kebijakan minggu ini untuk pertama kalinya sejak Demokrat mengambil kendali Senat awal bulan ini.

Posisi Senat yang dikendalikan oleh Demokrat memberikan peluang Presiden baru Joe Biden dan sekutu kongresnya meloloskan paket stimulus jumbo.

Pada pertemuan kebijakan dua hari bank sentral yang dimulai hari Rabu mendatang (27/1/2021), Gubernur Fed Jerome Powell akan memberikan gambaran kepada publik tentang bagaimana dirinya dan rekan-rekannya mengevaluasi dampak dari pergeseran fiskal pada prospek ekonomi di tengah meningkatnya imbal hasil US Treasury dan pasar saham

Dengan imbal hasil pada catatan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun di atas 1 persen untuk pertama kalinya sejak pandemi melanda, investor semakin berspekulasi bahwa lebih banyak pengeluaran pemerintah untuk membantu perekonomian akan memungkinkan The Fed untuk mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran segera di akhir tahun ini.

Namun, Powell baru-baru ini mengatakan bahwa sekarang bukanlah waktu untuk berbicara tentang jalan keluar.

Pandangan pertama pemerintah pada data resmi tentang produk domestik bruto AS di kuartal keempat, yang akan dipublikasikan Kamis (28/1/2021), akan menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh pembuat kebijakan.

Setelah rekor laju pertumbuhan tahunan sebesar 33,4 persen pada kuartal ketiga, ekonomi kemungkinan besar turun secara signifikan. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memproyeksikan laju ekspansi 4,2 persen dalam tiga bulan terakhir tahun lalu.

Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar dua pertiga dari PDB, terlihat melambat atau hanya tumbuh sedikit di atas 2 persen setelah lonjakan tahunan kuartal ketiga sebesar 41 persen. Kondisi ini dipicu oleh kurangnya bantuan pemerintah lebih lanjut dan munculnya kembali wabah virus Corona menuju akhir tahun lalu.

Sejumlah ekonom Bloomberg mengatakan para pembuat kebijakan moneter harus mengakui sedikit perbaikan dalam pandangan yang lebih luas ketika FOMC mengadakan pertemuan pertama tahun ini.

"Tetapi optimisme terukur The Fed akan dengan sengaja tidak memberikan petunjuk apa pun bahwa perubahan dalam sikap kebijakan akan dipertimbangkan dalam waktu dekat, konsisten dengan pernyataan Powell baru-baru ini bahwa sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang keluarnya kebijakan," tulis laporan tim ekonom Bloomberg.

Laporan tersebut ditulis oleh tim ekonom Bloomberg yang terdiri dari Carl Riccadonna, Yelena Shulyatyeva, Andrew Husby dan Eliza Winger.

Di negara lain, Dana Moneter Internasional minggu ini akan memperbarui prospek ekonominya dan banyak pembuat kebijakan akan berbicara di konferensi World Economic Forum di Davos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper