Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Besar, Penerimaan Pajak Sarang Burung Walet di Kaltim Hanya Rp864,7 Juta

Kepala Kanwil DJP Kaltimtara Samon Jaya mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari data potensi perpajakan sektor usaha sarang burung walet yang dimiliki oleh Kanwil DJP Kaltimtara yakni sebesar Rp6,6 miliar.
Ilustrasi sarang burung walet/Istimewa
Ilustrasi sarang burung walet/Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kanwil DJP Kaltimtara) mencatatkan penerimaan pajak sarang burung walet sebesar Rp864,70 juta.

Kepala Kanwil DJP Kaltimtara Samon Jaya mengatakan jumlah tersebut masih jauh dari data potensi perpajakan sektor usaha sarang burung walet yang dimiliki oleh Kanwil DJP Kaltimtara yakni sebesar Rp6,6 miliar.

“Kanwil DJP Kaltimtara telah menyampaikan permintaan data dan keterangan serta imbauan baik melalui panggilan telepon maupun kunjungan kepada 175 Wajib Pajak yang bergerak di sektor usaha sarang burung walet,” ujarnya dalam rilis kepada media, Kamis (21/1/2021).

Selanjutnya, terdapat beberapa pengusaha sarang burung walet yang secara voluntary compliance berkunjung ke kantor pajak untuk melakukan diskusi terkait pajak atas usahanya.

Samon mengungkapkan sebagian Wajib Pajak tersebut telah melakukan pembayaran pajak setelah pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT). Kemudian, Kanwil DJP Kaltimtara akan melakukan upaya yang lebih lanjut pasca persuasi.

Dia menilai bisnis sarang burung walet ini luar biasa dan ternyata banyak sarang burung walet dari Kaltim di ekspor ke Tiongkok dan juga ke Australia. 

“Ekspor kita (Indonesia) tahun 2018 dari data suatu Kementerian/Lembaga adalah sebesar 40 triliun hanya ke tiongkok secara resmi, belum yang gak resmi, belum ke malaysia, singapura,” ungkapnya.

Samon menambahkan di negara tujuan, sarang burung walet diolah untuk dikonsumsi karena khasiatnya yang tinggi. “Saya diberitahu mereka (salah satu) khasiatnya bagus untuk paru-paru, kebetulan juga Covid-19 paling banyak menyerang paru-paru, makanya mereka mengejar betul produk ini,” katanya.

Sarang burung walet memang bukan sesuatu yang asing di Kalimantan khususnya Kaltim dan Kaltara. Bahkan, di desa Sebelimbingan, Kabupaten Kutai Kartanegara hampir semua lahan kosong ada sarang burung walet.

“Kalau di Jakarta pencakar langitnya kantor-kantor, di desa Sebelimbingan Kukar pencakar langitnya adalah sarang burung walet. Itu masih sederhana pake kayu, [Padahal] di Kaltim kebanyakan [sarang burung walet] yang beton itu bisa menghasilkan 600 kilogram setahun, kalau dikali 10 juta ya Rp6 miliar,” pungkasnya.

Samon berharap agar kedepan pemerintah bersama masyarakat setempat khususnya kawasan sepanjang Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara, sampai dengan Provinsi Kaltara dapat mengembangkan bisnis tersebut sehingga ke depan pemasukan pajak akan lebih baik lagi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper