Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blue Bird Setop Tambah Kendaraan, Optimalkan Teknologi AI

Blue Bird mengaku akan mengoptimalkan teknologi AI dan belum berencana untuk menambah kendaraan pada tahun ini.
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi mengisi daya taksi listrik Bluebird di sela-sela peluncurannya di Jakarta, Senin (22/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Blue Bird Tbk. (BIRD) berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) alih-alih menambah jumlah kendaraan yang saat ini sudah mencapai 25.000 unit di seluruh Indonesia.

Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk. Michael Tene mengatakan saat ini belum ada rencana penambahan unit kendaraan. Perusahaan akan mengoptimalkan kendaraan yang ada serta meningkatkan efektivitas manajemen menggunakan teknologi AI.

"Strategi kami tahun ini adalah meningkatkan pelayanan terbaik kami serta optimalisasi armada dengan berinvestasi di teknologi dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk memastikan higienitas layanan kami," kata Michael kepada Bisnis.com, Selasa (19/1/2021).

Meski begitu, Michael berujar bahwa Blue Bird juga tidak luput dari pukulan keras pandemi Covid-19. Pasalnya, selama periode sembilan bulan hingga September 2020 saja, pendapatan perusahaan anjlok sekitar 50 persen, meski akhirnya pada kuartal III 2020 naik kembali sebesar 50 persen, lebih dari kuartal II pada tahun yang sama.

"Kami meyakini kondisi terburuk sudah lewat," pungkas Michael.

Sebelumnya, Blue Bird melakukan peningkatan layanan terhadap pelanggannya melalui aplikasi terbaru MyBlueBird5.

Direktur PT Blue Bird Tbk. Adrianto Djokosoetono mengatakan MyBlueBird5 memiliki fitur all-in-one access yang berisi informasi lengkap mengenai jenis layanan yang memudahkan pengguna. Hal tersebut merupakan salah satu inovasi perusahaan sebagai salah satu penyedia layanan transportasi di Indonesia.

"Dalam versi MyBlueBird sebelumnya, Anda harus terlebih dahulu memilih jenis layanan yang diinginkan baru mendapatkan estimasi jarak dan harga dari layanan yang Anda pilih. Apabila dirasa tidak sesuai, maka Anda harus kembali ke awal dan memilih jenis layanan yang lain," kata Adrianto dalam acara peluncuran aplikasi yang digelar secara virtual, Selasa (19/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper