Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Wacanakan Pelonggaran Lockdown pada Maret 2021

Mulai pekan ini, jutaan masyarakat Inggris akan disuntik vaksin, termasuk lansia dengan usia di atas 70 tahun dan masyarakat dengan kategori rentan.
Residensial vertikal di Chelsea, London, Inggris./Chris Ratcliffe/Bloomberg
Residensial vertikal di Chelsea, London, Inggris./Chris Ratcliffe/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris berencana melonggarkan aturan lockdown pada pertengahan Maret 2021, setelah menggelar vaksinasi massal pada pekan ini.

Dilansir Bloomberg, Selasa (19/1/2021), Menteri Vaksin Nadhim Zahawi mengatakan pemerintah akan melonggarkan aturan lockdown secara bertahap yang akan dimulai pada pekan kedua Maret tahun ini.

Hal tersebut didasarkan atas perhitungan setidaknya dibutuhkan 2-3 minggu setelah pemerintah berhasil memvaksin masyarakat yang rentan terinfeksi Covid-19, guna menunggu keefektifan vaksin.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Matt Hancock mengumumkan sebanyak 4 juta orang telah divaksinasi dengan dosis awal per Senin (18/1/2021). Hingga saat ini, dia mengklaim tingkat vaksinasi di Inggris lebih dari dua kali lipat individu per hari dibandingkan negara-negara di Eropa.

Data lainnya menunjukkan sebanyak 452.301 orang telah mendapatkan suntikan keduanya.

Kendati demikian, dia mendesak masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah meski sudah divaksin. “Jangan lengah. Kita sudah dekat [dengan tujuan]. Kita harus konsisten,” katanya.

Mulai pekan ini, jutaan masyarakat Inggris akan disuntik vaksin, termasuk lansia dengan usia di atas 70 tahun dan masyarakat dengan kategori rentan.

Inggris saat ini memasuki masa lockdown ketiga, sekolah ditutup dan masyarakat diisntruksikan tinggal di rumah untuk menekan penyebaran Covid-19. Per Minggu (17/1/2021), ada lebih dari 37.000 pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit dan jumlah korban meninggal mencapai 671 orang.

“Kita tidak membicarakan semuanya sekarang dan langkah apa ke depan supaya kita bisa sedikit santai. Dan saya khawatir saya harus memperingatkan orang-orang, [pembukaan lockdown] akan bertahap, kita tidak bisa membuka semuanya saat ini karena situasi masih sangat mengkhawatirkan,” jelas Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper