Bisnis.com, JAKARTA - Pasar Ikan Modern (PIM) Soreang, Bandung, telah beroperasi sejak 18 Oktober 2019. Keberadaannya makin penting bagi warga di kawasan sekitarnya yang memang jauh dari laut. Ini lantaran ikan menjadi asupan gizi untuk meningkatkan imun tubuh di masa pandemi Covid-19.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, sebagai salah sumber protein hewani, ikan sangat cocok untuk dikonsumsi semua kalangan. Selain harganya terjangkau, ikan juga kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
"Jauh dari laut bukan berarti warga tak bisa menikmati sumber protein yang berasal dari laut," kata Artati, Jumat (15/1/2021).
Konsumsi makanan bergizi pada periode paling awal pertumbuhan menjadi kunci untuk mengatasi stunting. Tak hanya itu, makanan bergizi, juga berguna untuk menguatkan imun tubuh di masa pandemi Covid-19.
PIM Soreang menjadi salah satu upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendekatkan ikan dengan masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bandung. PIM Soreang dilengkapi sejumlah fasilitas modern, seperti 2 unit cold storage kapasitas 30 ton dan 15 ton, 3 unit ice flake machine (IFM) kapasitas 1,5 ton per hari, mobil berinsulasi 2 unit, sarana pemasaran roda 3 sebanyak 1 unit, gedung pengelola, gudang, hingga IPAL.
"Kita patut bersyukur, di situasi pandemi, selama 2020, pedagang ikan di PIM Sabilulungan Soreang mencatatkan omzet Rp3,7 miliar dengan volume penjualan ikan sebanyak 66,7 ton," sambungnya.
Baca Juga
Ke depan, Artati mengajak pengelola maupun Pemkab Bandung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makan ikan. Termasuk bagaimana cara mencari ikan yang higienis dengan harga terjangkau di Kabupaten Bandung.
“Yakinkan setiap orang yang membeli ikan disini pasti baik kualitasnya, pas timbangannya, dan pas harganya. Untuk itu tolong dirawat pasar ini dengan baik agar dapat dimanfaatkan selama mungkin dan memberikan keberkahan masyarakat sekitar,” harap Artati saat monitoring dan evaluasi PIM Bandung bersama Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Muhammad Yusuf, Kamis, kemarin.
Bupati Bandung Dadang Naser menilai keberadaan PIM di wilayahnya sangatlah strategis mengingat jumlah masyarakat Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 juta penduduk. Tak hanya itu, dia menyebut keberadaan PIM juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung dan juga membantu menurunkan angka stunting.
Sebagai gambaran, per 2020, pasokan ikan untuk konsumsi langsung dari PIM Sabilulungan Soreang Bandung sebanyak 1.290.135 kg. Dengan populasi penduduk Bandung mencapai 3,7 juta jiwa, PIM telah berperan dalam peningkatan konsumsi ikan sebesar 0,35 kg per kapita pada 2020.
Selama Maret – Desember 2020, PIM Sabilulungan Soreang telah menyalurkan 1.221.481 kg ikan untuk program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) masyarakat Kabupaten Bandung.
"Nama Sabilulungan bermakna kolaborasi, prinsip inilah yang digunakan dalam mengelola PIM, yakni kolaborasi antara Dinas Sosial Kabupaten Bandung dengan PIM berupa pemenuhan protein hewani dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," jelas Dadang.
Kemudahan Berdagang
Pengelola PIM Soreang menawarkan stimulus berupa penurunan harga sewa serta penggratisan sewa lapak pedagang selama beberapa bulan terhadap pedagang yang baru masuk.
Direktur Utama PT Citra Bangun Selaras (CBS) Aditya Yudhistira memastikan jajarannya siap bersinergi untuk mengedukasi publik sekaligus menggencarkan program pemerintah terkait konsumsi ikan seperti kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
“Tagline kami awal tahun ini kalau ingin berdagang di PIM enggak usah susah-susah yang penting ada kemauan. Ikan kami siapkan, lapak kami gratiskan, dan apabila dirasa bagus akan dikasihkan tarif harian biar tidak memberatkan,” terang Aditya
Irjen KKP Muhammad Yusuf mengapresiasi pemanfaatan PIM Soreang. Dia mengharapkan keberadaan PIM turut berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat setempat. "Alhamdulillah PIM Sabilulungan Soreang Bandung telah termanfaatkan dengan baik," jelasnya.
PIM Soreang tersebut terdiri dari dua lantai di atas lahan seluas 20.288 m2 dengan luas bangunan total 7.257 m2 yang dilengkapi dengan fasilitas berupa lapak pemasaran total 220 unit, foodcourt di lantai 2 sebanyak 24 unit.
Untuk mengoptimalkan operasional PIM, pada 2019 Pemkab Bandung melengkapi sarana penunjang antara lain eskalator, pagar, taman, dan area parkir.