Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknologi Panel Surya: Penambahan Perovskite Tingkatkan Kapasitas Pembangkit

Pengembangkan panel surya yang menggabungkan sel surya silikon dengan perovskit akan meningkatkan output energi yang dihasilkan.
Petugas sedang melakukan pengecekan di sebuah pembangkit listrik tenaga surya. Istimewa/ PLN
Petugas sedang melakukan pengecekan di sebuah pembangkit listrik tenaga surya. Istimewa/ PLN

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan teknologi panel surya Australia akan didanai sebesar 4,5 juta dolar Australia. Dana tersebut dapat membantu para peneliti dari The Australian National University (ANU).

Penelitian ini akan berkontribusi untuk membuka potensi penuh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) fotovoltaik sebagai sumber energi yang bersih, terjangkau, dan berkelanjutan untuk Australia dan dunia.

Dikutip dari laman ANU, Rabu (13/1/2021), menunjukkan masing-masing dana akan digunakan untuk peralatan penelitian mutakhir untuk tiga proyek terpisah.

Dana sebesar 4,5 juta dolar Australia itu diperoleh dari dua bagian. Pertama dari Australian Center for Advanced Photovoltaics Infrastructure Australian Renewable Energy Agency (ARENA), yaitu sebesar 3,6 juta dolar Australia. Kedua didukung dengan pendanaan dari ANU sebesar 0,9 juta dolar Australia.

Laboratorium 'rekayasa nano' baru yang dipimpin oleh Dr Kean Chern Fong akan menerima 3,1 juta dolar Australia. Laboratorium tersebut akan membantu menciptakan material baru untuk meningkatkan konversi energi matahari menjadi listrik di perangkat fotovoltaik.

Selain itu, Fong juga mengatakan bahwa laboratorium tersebut akan membantu para peneliti Australia "mengatur kecepatan" dalam hal mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi panel surya secara bersamaan, serta mengembangkan konsep fotovoltaik baru.

"Laboratorium ini akan menjadi satu-satunya di dunia internasional," kata Fong, dikutip dari laman ANU, Rabu (13/1/2021).

Menurut Fong, laboratorium tersebut akan memberdayakan para ilmuwan kelas dunia dan calon PhD di Australia menuju pengembangan teknologi revolusioner untuk tahun-tahun mendatang.

Dana berikutnya akan diberikan kepada Dr Hieu Nguyen sebesar 1 juta dolar Australia. Dana tersebut digunakan untuk peralatan yang memungkinkan para peneliti mengukur dengan lebih tepat cahaya yang diserap dan dipancarkan dari bahan surya.

Menurut Nguyen, dengan adanya teknologi ini maka dapat bergerak selangkah lebih dekat untuk membuka potensi penuh fotovoltaik sebagai sumber energi yang bersih, terjangkau, dan berkelanjutan untuk Australia dan dunia.

"Karena setiap bagian cahaya memiliki fitur yang sesuai dengan material dan properti perangkat tertentu, kami dapat mendiagnosis karakteristik mereka hanya dengan 'melihatnya', daripada menyentuhnya sehingga menghindari kemungkinan kerusakan," kata Nguyen.

Terakhir, dana ini akan diberikan kepada Tim Associate Professor Tom White sebesar 0,4 juta dolar Australia. Dana tersebut digunakan untuk alat kemampuan pemrosesan perovskite yang canggih.

Selain itu, alat tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan panel surya tandem efisiensi tinggi yang menggabungkan sel surya silikon dengan perovskit, yaitu jenis baru semikonduktor yang murah dan mudah diproses.

"Alat baru ini akan memungkinkan kami untuk menyimpan sel surya perovskite yang sangat tipis langsung di atas sel surya silikon," kata Associate Professor White.

Lebih lanjut, dengan adanya penggabungan dua teknologi berbeda itu, maka dapat meningkatkan keluaran energi sel surya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Lukas Hendra TM
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper