Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Relaksasi, Garuda Indonesia: Kami Tetap Jaga Jarak di Pesawat!

Garuda Indonesia tetap akan menjalankan kebijakan jaga jarak di pesawat kendati Kemenhub telah mencabut batas load factor penumpang 70 persen.
rnrnDokumentasi. Pekerja melakukan pengecekan akhir livery masker pesawat yang terpilih sebagai pemenang, sebelum peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG bercorak khusus yang menampilkan visual masker bertema Indonesia Pride pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. /ANTARA
rnrnDokumentasi. Pekerja melakukan pengecekan akhir livery masker pesawat yang terpilih sebagai pemenang, sebelum peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG bercorak khusus yang menampilkan visual masker bertema Indonesia Pride pada bagian moncong pesawat di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai telah menjalankan SE No. 3/2021 tentang Petunjuk Pelaksana Perjalanan Orang dalam Negeri dengan Transportasi Udara dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease termasuk relaksasi tingkat keterisian penumpang atau seat load factor (SLF) hingga di atas 70 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyadari penumpang merasa lebih aman dan nyaman apabila maskapai tetap menjalankan protokol kesehatan jaga jarak.

“Kami masih akan jalankan [physical] distancing di pesawat,” ujarnya, Selasa (12/1/2021).

Sementara itu Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan seluruh maskapai telah menjalankan SE tersebut sejak diterapkan mulai 9 Januari 2021. Menurutnya dengan okupansi yang dibuka lebih besar, penumpang pesawat juga dibebankan persyaratan melakukan PCR yang hanya berlaku H-2 dengan keyakinan bahwa penumpang pesawat tidak teridentifikasi virus Covid-19.

Tak hanya itu, penumpang pesawat pun memiliki ruang gerak yang lebih terbatas di dalam pesawat yang dapat meminimalkan kontak penyebaran Covid-19.

“Sudah di test PCR, di atas pesawat pun enggak ngapa-ngapain. Jadi memang minim ya penularannya. Kalau moda lain juga memperketat dengan mewajibkan tes PCR, mungkin juga bisa dibuka nantinya di atas 70 persen,” katanya.

Sebelumnya Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menyampaikan mendukung penuh serta mematuhi ketentuan perjalanan menggunakan transportasi udara yang tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Perhubungan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper