Bisnis.com, JAKARTA - Menghadapi musim dingin ekstrem, China mengalami lonjakan permintaan listrik di tengah menipisnya persediaan batu bara. Kondisi itu meningkatkan permintaan solar untuk menggerakkan generator di pabrik-pabrik agar listrik tetap menyala.
Permintaan listrik China telah melonjak pada paruh kedua tahun ini karena ekonominya pulih dari pandemi dan permintaan global untuk alat pelindung dan peralatan medis melonjak.
Menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, musim dingin ekstrem yang disebabkan pola cuaca La Nina juga meningkatkan konsumsi sebesar 11 persen pada Desember, lebih dari dua kali lipat pertumbuhan tahun lalu.
Pasokan batu bara juga terbatas di tengah pemeriksaan keamanan di tambang domestik dan pembatasan impor. Adapun gas alam telah dijatah untuk memastikan pasokan untuk pemanas.
Beberapa provinsi telah mulai mengalokasikan listrik untuk pengguna industri dan komersial guna memastikan ada cukup daya untuk menghangatkan rumah selama musim yang lebih dingin dari biasanya.
Hal itu mendorong pabrik untuk membeli generator portabel dan diesel agar operasi tetap berlangsung di tengah melonjaknya pesanan dan rekor ekspor tertinggi negara tersebut.
Otoritas meteorologi China sebelumnya mengeluarkan peringatan oranye secara nasional, tingkat tertinggi kedua dalam sistem empat tingkatnya, saat gelombang dingin menyapu seluruh negara.
Dengan suhu yang diperkirakan masih akan turun lebih lanjut, operator jaringan memprioritaskan pasokan energi ke rumah dan masyarakat, meninggalkan pelanggan lain untuk mencari sumber listrik alternatif.
"Pemadaman listrik telah memberi kami pesanan tambahan. Kami cukup sibuk sejak November, menerima pesanan nonstop dari pelanggan di Jiangsu dan Zhejiang," kata Huang Yu, seorang manajer penjualan di perusahaan pemasok generator, Shandong Dianyuan Village Power Technology Co, dilansir Bloomberg, Kamis (7/1/2021).
Perusahaan itu telah menjual lebih dari 20 generator per hari baru-baru ini, lebih dari tiga kali lipat dari penjualan normal.
Menurut data dari Biro Statistik Nasional, harga solar grosir di China naik ke level tertinggi sejak April. Menurut penyedia informasi OilChem, persediaan bahan bakar di seluruh negeri turun 5,26 persen dalam satu bulan hingga 25 Desember menjadi 20,76 juta ton.
"Jika terjadi kekurangan listrik, solar adalah energi yang paling responsif untuk mengisi kekosongan tersebut. Bahkan 0,5 persen dari listrik China yang beralih ke tenaga diesel, akan berdampak besar pada permintaan diesel," kata Sengyick Tee, seorang analis SIA Energy yang berbasis di Beijing.
Pemerintah memutus aliran listrik ke beberapa bisnis di provinsi Hunan dan Jiangxi karena kekurangan pasokan batu bara, sementara pejabat Zhejiang juga membatasi tenaga industri untuk memenuhi tujuan emisi dan efisiensi untuk rencana lima tahun.
Di luar China, suhu rendah juga mempengaruhi negara lain di Asia Timur Laut. Harga listrik spot Jepang memperpanjang reli yang memecahkan rekor karena perusahaan utilitas berjuang untuk mengimbangi permintaan yang lebih tinggi untuk pemanas, sementara Korea Selatan bersiap untuk melepaskan cadangan minyak tanah negara jika pasokan bahan bakar pemanas tetap ketat.
Genset solar sering digunakan sebagai cadangan karena bahan bakarnya mudah ditemukan dan relatif murah.
"Permintaan diesel dari pemadaman listrik bisa sangat besar karena ada banyak pabrik mekanik dan listrik yang akan membeli atau menyewa generator diesel untuk diganti," kata Yuan Jun, manajer penjualan di SWT yang berbasis di Shenzhen, salah satu pemasok generator top asal China.