Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Program PEN, Akhir 2020 Sentuh Rp579,8 Triliun

Serapan anggaran mencapai 100 persen pada klaster UMKM dan pembiayaan korporasi. Untuk perlindungan sosial dan sektoral kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah mencapai 93 persen.
Ilustrasi - Gedung Kementerian Keuangan/kemenkeu.go.id
Ilustrasi - Gedung Kementerian Keuangan/kemenkeu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA — Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, KPCPEN, mencatat realisasi program PEN hingga akhir 2020 mencapai Rp579,8 triliun.

Angka tersebut setara dengan 83,4 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp695,2 triliun.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha memerinci serapan anggaran itu mencapai 100 persen pada klaster UMKM dan pembiayaan korporasi.

Sementara, klaster perlindungan sosial dan sektoral kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah mencapai 93 persen.

"Jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp346,8 triliun atau 97,7 persen dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi. Realisasi tersebut kami harapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan nasional menutup 2020 sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," kata Kunta melalui keterangan resmi, Rabu (6/1/2021).

Kunta menerangkan sektor UMKM berhasil menyerap anggaran Rp112,44 triliun atau 96,7 persen dari pagu.

Sedangkan sektor pembiayaan korporasi untuk mengatasi problem manajemen arus kas, restrukturisasi, konsolidasi utang, serta menyediakan modal kerja bagi perusahaan nasional merealisasikan 100 persen seluruh pagu anggaran sebesar Rp60,73 triliun.

“Sementara Sektor Perlindungan Sosial dan Dukungan Sektoral K/L/D juga mencatat realisasi yang sangat positif. Sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp220,39 triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp66,59 triliun,” tuturnya.

Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya merealisasikan anggaran Rp56,12 triliun, yakni 46,51 persen dari alokasi yang disediakan sebesar Rp120,61 triliun.

“Program Subsidi Bunga mampu terealisir Rp12,83 Triliun, Program Penempatan Dana mampur menyerap Rp66,75 Triliun, Program Penjaminan Kredit UMKM dapat merealisasikan Rp2,50 Triliun dan Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp670 miliar,” kata Kunta.

Sementara itu, Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp1,29 Triliun, begitu pula Program Banpres Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp28,80 Triliun.

Kunta menambahkan bahwa sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal.

Keempat program itu yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp24,07 triliun, Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp19,65 triliun, Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp15 triliun, terealisasi 100 persen.

"Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper