Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI: Integrasi Transportasi Tak Perlu Akuisisi Operator

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai integrasi transportasi, seperti di Jerman dan Prancis, bisa dilakukan tanpa membutuhkan akuisisi operator.
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana PT MRT Jakarta (Perseroda) mengakuisisi 51 persen saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dinilai kurang tepat jika alasannya sebagai upaya memuluskan integrasi transportasi di Jabodetabek. Pasalnya, negara lain dapat melakukan integrasi tanpa proses akuisisi.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menuturkan pengelolaan transportasi yang terintegrasi di stasiun dapat diwujudkan dalam akuisisi ini tetapi tetap hanya di wilayah Jakarta. Lantas stasiun di Bodetabek tidak ada rencana pengembangannya.

"Apalagi yang bermobilitas mayoritas berasal dari Bodetabek. Artinya, kalau mau keseluruhan stasiun diintegrasikannya, pemerintah daerah Bodetabek juga dilibatkan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/1/2021).

Menurutnya, untuk membentuk pengelolaan yang terintegrasi baik secara sistem maupun pembayaran tidak perlu sampai ada upaya akuisisi dari salah satu pihak operator.

Dia mencontohkan di Prancis dan Jerman ada KA komuter, KA dalam kota dan KA lokal/jarak jauh yang pengelolanya berbeda-beda tetapi integrasinya tetap berjalan termasuk integrasi tiket dan konektivitas.

"Jerman juga begitu, tidak perlu membuat perusahaan baru yang membuat pusing dan ujung-ujungnya penggunaan kendaraan pribadi tidak turun juga karena konektivitas yang buruk," urainya.

Di sisi lain, dia menilai wajar ada upaya akuisisi ini. Pasalnya, PT KCI memiliki performa mentereng yang dapat memikat berbagai pihak untuk mengakuisisinya

Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 penggunanya per hari dapat tembus hingga 1 juta penumpang. Belum lagi, berbagai stasiun di daerah yang mulai terintegrasi dengan kawasan permukiman di daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper