Bisnis.com, JAKARTA — PT Bukit Asam Tbk. optimistis produksi batu bara tahun ini akan meningkat seiring dengan adanya potensi peningkatan permintaan batu bara.
Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. mengatakan bahwa permintaan batu bara diproyeksikan mengalami pemulihan pada tahun ini. Hal ini dilihat dari daya serap batu bara yang semakin meningkat dari akhir 2020, baik untuk permintaan domestik maupun ekspor.
"Kami memproyeksikan peningkatan ini akan terus terjadi seiring dengan pemulihan kondisi pascapandemi," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (5/1/2021).
Dengan adanya potensi peningkatan permintaan ini, perseroan memperkirakan produksi batu bara tahun ini juga mengalami peningkatan. "Untuk produksi tentu akan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan."
Produksi batu bara PTBA sampai dengan kuartal III/2020 mencapai 19,4 juta ton. Realisasi tersebut setara dengan 77 persen dari target tahun ini yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton.
Sebelumnya, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan bahwa realisasi produksi hingga September 2020 itu menurun 10 persen bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan disebabkan oleh lemahnya permintaan batu bara pada semester pertama 2020, yakni ketika masa awal pandemi Covid-19 merebak.
Baca Juga
Di sisi lain, seiring dengan pemulihan ekonomi global, PTBA juga optimistis harga komoditas batu bara tahun ini akan terus meningkat.
Komoditas batu bara mengawali 2020 dengan positif setelah harga batu bara acuan (HBA) Januari 2020 naik ke level US$75,84 per ton atau 27,14 persen lebih tinggi dibandingkan Desember 2020 yang berada di level US$59,65 per ton.