Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Luar Dugaan, Penjualan Ritel AS Naik Tipis Berkat Belanja Online

Total penjualan ritel tumbuh 3 persen selama periode liburan yang diperpanjang menjadi 75 hari, dibandingkan perkiraan 2,4 persen, menurut Mastercard SpendingPulse yang melacak penjualan ritel online dan di dalam toko di semua metode pembayaran.
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Kota New York, AS/Bloomberg
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Kota New York, AS/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan musim liburan AS mengalahkan ekspektasi pesimis untuk tahun pandemi ini seiring dengan belanja online yang melonjak.

Total penjualan ritel tumbuh 3 persen selama periode liburan yang diperpanjang menjadi 75 hari, dibandingkan perkiraan 2,4 persen, menurut Mastercard SpendingPulse yang melacak penjualan ritel online dan di dalam toko di semua metode pembayaran.

Angka tersebut jauh lebih baik daripada penurunan 3,5 persen yang tercatat selama 2008, resesi AS terakhir.

"Ini angka yang sangat sehat mengingat tantangan pandemi virus Corona," kata Steve Sadove, penasihat senior untuk Mastercard dan mantan CEO Saks Inc. dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Bloomberg.

"Itu menunjukkan kepada saya bahwa konsumen Amerika sangat tangguh," tambahnya.

Penjualan online naik 49 persen dari tahun lalu, menurut laporan Mastercard.

E-commerce sekarang menyumbang satu dolar dari lima dolar, naik dari sekitar 13 persen dari keseluruhan pengeluaran ritel pada 2019.

Tahun ini, Mastercard mengukur pengeluaran selama periode liburan yang diperpanjang, dari 11 Oktober hingga 24 Desember, karena banyak pengecer memulai musim penjualan lebih awal untuk membubarkan kerumunan.

Dalam periode liburan tradisional dari awal November hingga Malam Natal, di mana penjualan tumbuh 2,4 persen.

Kategori terkait keperluan rumah, yang telah menjadi unggulan selama pandemi karena konsumen berbelanja secara royal di tempat tinggal mereka, mengalami pertumbuhan terkuat.

Furnitur dan perabot naik 16 persen dan produk perbaikan rumah naik 14 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Sektor terlemah adalah pakaian jadi dan mewah, masing-masing turun 19 persen dan 21 persen.

Performa toko-toko ritel masih tertinggal karena keengganan pembeli untuk mengunjungi mal. Total penjualan ritel di toko ritel turun 10 persen selama musim yang diperpanjang, dengan pertumbuhan belanja online tumbuh tipis sebesar 3 persen.

Untuk pembeli, Sadove memperkirakan lebih sedikit promosi akhir tahun karena pengecer telah mengumpulkan inventaris rendah tahun ini. Itu akan menguntungkan margin keuntungan mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper