Bisnis.com, JAKARTA - Federal Open Market Committee (FOMC) merevisi ke atas perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) pada 2021 dan 2022, masing-masing ke proyeksi rata-rata 4,2 persen dan 3,2 persen.
Powell memperkirakan ekonomi akan berkinerja kuat pada paruh kedua 2021 karena semakin banyak orang Amerika yang divaksinasi. Meskipun, dia memperingatkan bahwa beberapa bulan ke depan akan menjadi waktu yang cukup menantang sampai vaksinasi dimulai.
"Kami bisa melihat cahaya di ujung terowongan. Kami berpikir bahwa ini bisa menjadi ekspansi panjang lainnya," kata Powell, dikutip dari Bloomberg.
Di sisi lain, Federal Reserve (Fed) AS mengumumkan, Rabu (16/12/2020), mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada 0,25 persen.
Bank sentral mengatakan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja terus pulih tetapi tetap jauh di bawah level di awal tahun.
"Permintaan yang lebih lemah dan penurunan harga minyak sebelumnya telah menahan inflasi harga konsumen," kata FOMC dalam pernyataannya.
Para pejabat mengisyaratkan Fed terus berharap untuk menahan suku bunga mendekati nol setidaknya hingga 2023.
"Kami akan mempertahankan kebijakan yang sangat akomodatif sampai ekspansi berjalan dengan baik," kata Powell.
Powell juga menyambut baik langkah-langkah di Kongres untuk mengumpulkan paket bantuan tambahan untuk rumah tangga dan bisnis yang terpukul parah oleh dampak krisis virus Corona. Dia mengatakan itu adalah cara terbaik untuk membangun jembatan bagi ekonomi ke masa-masa yang lebih baik yang dilihatnya di masa depan.
“Lonjakan kasus Covid-19 baru yang sedang berlangsung, baik di sini di AS maupun di luar negeri, ini sangat memprihatinkan,” katanya. “Sepertinya saat yang benar-benar dibutuhkan adalah kebijakan fiskal dan itulah mengapa sangat positif kami mendapatkan itu [bantuan].”