Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan lima data penting hari ini, Selasa (15/12/2020), pada pukul 11.00 WIB melalui saluran YouTube BPS Statistics.
Lima data tersebut yaitu, perkembangan ekspor dan impor Indonesia November 2020, perkembangan upah pekerja/buruh November 2020, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) 2019, dan pola perdagangan komoditas strategis 2020, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2020.
Angka-angka tersebut akan dirilis langsung oleh Kepala BPS, Suhariyanto, secara live streaming yang dapat disaksikan di YouTube BPS, BPS Statistics.
Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memperkirakan neraca dagang akan mengalami surplus sebesar US$2,37 miliar pada November 2020, dikarenakan impor yang masih terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan ekspor.
Dia memproyeksi ekspor pada November 2020 akan terkontraksi -2,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan -3,3 persen jika dibandingkan dengan Oktober 2020 atau secara bulanan (month-to-month/mtm).
Wisnu mengatakan kinerja ekspor tersebut membaik, didukung oleh permintaan yang lebih tinggi untuk batu bara dan CPO. Permintaan CPO ini meningkat dari China dan India.
Baca Juga
Hal ini juga didukung oleh pemotongan bea masuk CPO di India, dari 37,5 persen menjadi 27,5 persen, bahkan lebih rendah dari bea masuk untuk minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang sebesar 35 persen.
Di sisi penawaran, terjadi lonjakan harga CPO pada November 2020, yang disebabkan oleh pengetatan pasokan karena Pemerintah meningkatkan dana pengumpulan ekspor CPO di tengah permintaan global yang membaik.
Kepala Ekonom Bank BNI Mucharom memperkirakan neraca perdagangan pada November 2020 akan kembali mencetak surplus sebesar US$3,01 miliar. Ekspor pada November 2020 diperkirakan sebesar US$14,46 miliar, atau naik dibandingkan dengan posisi Oktober 2020 sebesar US$14,39 miliar.
"Sedangkan impor November 2020 diprediksi sekitar US$11,45 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar US$10,78 miliar," katanya kepada Bisnis, Senin (14/12/2020).
Secara tahunan, Mucharom memperkirakan nilai ekspor pada November 2020 akan naik 3,7 persen (year-on-year/yoy), sementara impor masih terkontraksi -25,3 persen yoy.
Kenaikan ekspor secara tahunan ini ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 7,2 persen yoy. "Kenaikan ekspor nonmigas Indonesia pada November 2020 banyak didukung oleh kenaikan sebagian besar harga komoditas, terutama pada komoditas CPO," jelasnya.