Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia akan menandatangani sejumlah kerja sama ekonomi bernilai ratusan juta dolar Amerika Serikat dengan perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) pada penghujung tahun ini seiring meningkatnya hubungan antara RI-UEA sejak 2019.
Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis mengatakan perjanjian kerja sama ini berasal dari berbagai sektor mulai dari industri kapal, energi terbarukan, hingga hospitality.
Peresmian akan dilaksanakan dalam acara Indonesia–United Arab Emirates Week atau Pekan Indonesia–UEA di Indonesia pada 15–21 Desember 2020.
Perjanjian kerja sama yang dilakukan secara business to business ini melibatkan sejumlah korporasi raksasa di UEA. Hal ini memperlihatkan hubungan yang baik antar kedua negara.
“Sejak 2019 hubungan Jakarta dan Abu Dhabi sangat erat dan mesra. Banyak yang cair dan mudah sekarang. Itulah rasa respect mereka terhadap Presiden yang mereka anggap sangat rendah hati, tawaduk, apa adanya, jujur,” ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (13/12/2020).
Beberapa proyek besar yang dimaksud di antaranya adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata sebesar 145 Megawatt antara PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan Masdar senilai US$129 juta dolar.
Baca Juga
Kedua, penandatanganan Kontrak Pelaksanaan Pilot Test Emirates Global Aluminium (EGA) dengan PT Inalum (Persero) yang nilainya sekitar US$4 juta. Perjanjian dengan EGA yang merupakan perusahaan aluminium terbesar ditargetkan naik hingga US$800 juta dolar.
Ketiga, penandatanganan Joint Venture Development Agreement (JVDA) kawasan industri dan pelabuhan antara Maspion Group dan DP World senilai US$1,2 miliar. DP World adalah perusahaan kapal terminal laut terbesar di Timur Tengah yang berbasis di Dubai.
Rencananya, sekitar 40 persen proyek akan dilaksanakan oleh DP World yang akan dikembangkan ke wilayah lain di Indonesia bagian timur.
Tak hanya itu, konglomerasi Lulu Group International juga akan menandatangani perjanjian ekspor dengan Indonesia.
“Kita akan targetkan dalam 2 tahun ini, paling minimal 50 Lulu di Pulau Jawa. Sekarang di Indonesia kalau tidak salah ada empat dan ada 170 di dunia,” ungkap Dubes Husin.
Sementara itu, dari sektor hospitality, Indonesia akan bekerja sama dengan UEA terkait dengan penyediaan tenaga kerja perawat. Bahkan, Dubes Husin menargetkan 1.000 perawat dalam 2 tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedekatan hubungan bilateral RI-UEA terlihat dari peresmian Jalan Presiden Joko Widodo yang terletak di salah satu ruas jalan utama yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik.